Jika diperhatikan, garis kerutan di wajah akan mempengaruhi performa. Apalagi bagi anda yang ingin selalu tampil prima di di urusan pekerjaan. Sebenarnya, ada dua macam garis kerutan di wajah.  Yang pertama, adalah kerutan dinamis, yaitu  garis yang muncul di permukaan wajah saat kita berekspresi. Misalnya saat tertawa, menangis, marah, bersedih maupun bahagia. “Saat berekspresi, biasanya di area mata akan keluar garis-garis. Begitu juga di antara dua alis ada garis 11 atau di dahi ada garis horizontal,” jelaskan dr Santi Sadikin.

Garis-garis tersebut hanya akan muncul ketika berekspresi saja. Namun ketika wajah dalam kondisi diam, maka garis tersebut akan hilang atau tidak tampak lagi. Kerutan dinamis ini, dijelaskan oleh Santi, biasanya akan muncul pada usia 30-35 tahun. Saat wajah kita berekspresi dan otot bergerak, maka permukaan kulit akan mengikutinya. Ini disebabkan karena elatisitas kulit mulai menurun,” ujarnya.

Saat anak-anak atau remaja, ekpresi ini sering kita laukan, namun tidak akan memunculkan garis kerutan, karena saat itu kulit sangat elatis. Meskipun otot banyak bergerak, permukaan kulit tetap terlihat halus tanpa kerutan.  Yang kedua adalah adanya garis kerutan satatis, yang muncul pada wajah saat diam atau tidak berekspresi.

“Ini karena gerakan otot yang mampu menarik kulit di bagian permukaan dan garis yang timbul semakin dalam, sehingga saat tidak berekspresi, garis tetap terlihat,” jelas dokter yang akrab disapa Santi ini. Biasanya kerutan statis ini berada di kening, sudut mata, dan garis senyum. Ini biasanya terjadi pada usia 40-45 tahun, bergantung dari masing-masing orang.

Faktor permicu adanya kerutan adalah usia. Dengan bertambahnya usia, elatisistas kulit berkurang. Tidak hanya itu, orang yang sering berfikir keras tanpa disadari pada pada dahi muncul garis horizontal, walaupun dia tidak sedang berfikir. Begitu pula pada dahi antara dua alis, kerap kali ditemukan garis 11, walaupun sedang tidak berfikir.

“Orang yang memiliki tingkat stres tinggi akan lebih cepat terlihat garis kerutan di wajahnya dari pada orang yang memiliki tipikal easy going,” jelasnya.

Faktor ketiga adalah grafitasi bumi. Tanpa kita sadari bentuk tubuh kita  juga mengalami dampak dari grafitasi. Contohnya adalah bentuk pipi yang awalnya penuh, mulai menurun. Ini terlihat saat kita berdiri atau duduk. Namun saat tertidur, hal itu tidak terlihat. “Inilah yang membuktikan adanya efek grafitasi,” jelasnya. (ami)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama