Bagi muslimah pekerja atau yang aktif, blazer bisa jadi key item untuk membuat penampilan terlihat lebih profesional dan percaya diri. Namun beberapa orang melakukan kesalahan dalam how to wear a blazer. Hannie Hananto, desainer APPMI Jakarta mencontohkan, penggunaan blazer peplum yang tidak cocok.
“Blazer perpotongan peplum yang kini sedang tren hanya cocok dikenakan oleh muslimah dengan bentuk tubuh, pinggang, dan pinggul yang kecil. Jika bentuk pinggang dan pinggul besar, sebaiknya jangan mengenakan blazer peplum. Jangan hanya mengikuti tren, tapi juga harus disesuaikan dengan bentuk tubuh kita,” imbuh Hannie.
Selain itu, Hannie juga memberikan beberapa tips mengenakan blazer yang tepat untuk muslimah. Pertama, Hannie menyarankan untuk menghindari padu padan blazer dengan celana. Apalagi untuk model blazer pendek, sebaiknya padankan dengan rok lurus, rok mengembang atau dengan long dress. Jika ingin memilih padu padan celana dan blazer.
Pilih blazer dengan potongan boyish yang bagian bawahnya lebih panjang atau menutupi pinggul. Bisa juga padankan dengan camisole atau kemeja panjang untuk menutupi bagian pinggul. “Pilihan celana pun juga hindari legging. Pilih celana berpotongan pipa atau pensil,” kata Hannie.
BLAXER PEPLUM HANYA COCOK DIKENAKAN OLEH MUSLIMAH DENGAN BENTUK TUBUH, PINGGANG, DAN PINGGUL YANG KECIL
Hannie menambahkan, blazer adalah item fashion menarik yang dapat memberikan total look stylish. Karena itu, tonjolkan blazer Anda. Jika blazer Anda sudah mempunyai banyak warna, misalnya seperti blazer batik atau blazer songket, pilih celana, rok atau long dress dengan warna monokrom untuk melengkapi penampilan blazer Anda.
Bisa juga dengan memilih satu warna dari salah satu warna blazer yang akan Anda kenakan. Hindari juga warna mencolok. Namun, bagi Anda yang tidak menyukai banyak warna, untuk memberikan kesan yang lebih profesional, pilih blazer formal dengan warna monokrom. Minimal, Anda harus mempunyai satu blazer berwarna hitam yang netral sebagai ‘senjata’ office look yang elegan.
