JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menilai tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu tidak disebabkan tunggal oleh letusan Gunung Anak Krakatau.
“Kalau karena letusan Gunung Anak Krakatau saya kira tidak, kalau longsorannya mungkin salah satu faktornya,” kata Jonan ketika meninjau Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Banten, Jumat (28/12).
Jonan menjelaskan bahwa perlu ledakan serta longsoran yang berkekuatan sangat besar untuk bisa menyebabkan tsunami di Selat Sunda seperti kejadian hari Sabtu (22/12) lalu.
Menurut data dari Badan Geologi Kementerian ESDM yang disebutkan Jonan, aktivitas Gunung Anak Krakatau memang meningkat, tapi pada saat getaran tinggi terjadi juga tidak bereaksi terhadap pasang surut air laut.
Baca juga:Â BMKG: Longsor Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami Selat Sunda
Ia mengatakan perlu ada kajian lebih lanjut dari para ahli untuk meneliti kejadian yang sebenarnya agar fenomena alam tersebut bisa diketahui penyebabnya yang pasti.
“Ini baru pertama kali terjadi, di mana ada tsunami, tetapi tidak didahului gempa sehingga perlu ada kajian lebih lanjut,” pungkasnya. (Ant/SU05)