KOTA LANGSA, SERUJI.CO.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Langsa (AMKA) melalukan unjuk rasa di Lapangan Merdeka Kota Langsa, Aceh, Selasa (18/9) pagi.
Pantauan SERUJI di lapangan, sekitar pukul 09.28 WIB massa yang terdiri dari Himpunam Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa, Keluarga Besar Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Langsa dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Langsa mulai berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa.
Sekitar pukul 10.10 WIB ratusan massa yang mengusung poster “Turunkan harga pangan, bukan suara azan” ini melakukan longmarch menuju gedung DPRK Langsa.
Setibanya di Gedung DPRK Langsa, Presiden Mahasiswa IAIN Langsa Muhammad Jailani dalam orasinya mengatakan, mahasiswa sangat prihatin dengan kondisi harga sembako yang kian tinggi.
“Kami sangat sedih melihat masyarakat Indonesia hari ini, masih banyak ibu-ibu yang membeli sembako di Kota Langsa dengan harga mahal,”katanya.
Pihaknya juga menyoroti nilai tukar rupiah yang terus meroket.
“Hari ini rupiah sudah mencapai harga Rp14.800, ini bukan harga yang murah,” teriaknya lantang.
“Lawan Pemerintahan Jokowi,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRK Langsa Burhansyah, SE saat menyambut peserta aksi memberikan apresiasi.
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi adik-adik sekalian, ini hak adik-adik untuk menyampaikan pendepat dan itu dijamin oleh Undang-Undang,” ungkap politisi Partai Aceh ini.
Dikatakannya, dirinya bersama anggota DPRK Langsa lainnya tidak hanya duduk di kursi dewan, namun terus mengawal berbagai kebijakan pemerintah.
“Kami tidak tinggal diam ketika kondisi bangsa seperti ini,” tandasnya.
Lanjutnya, pihaknya akan menyurati pimpinan DPR dan pemerintah pusat untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa.
“Tidak hanya nilai tukar rupiah yang akan kami surati, tapi juga terkait larangan kumandang azan keras yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama,” tutupnya.
Berikut tuntutan aksi yang disampaikan Aliansi Mahasiswa Kota Langsa :
1. Turunkan Jokowi dan JK dari tahta kepresidenan.
2. Mendesak Kementerian terkait untuk bergerak cepat dalam membenahi perekonomian bangsa.
3. Copot Lukman Hakin Saifuddin dari Menteri Agama.
4. Turunkan harga barang dan stop impor luar negeri.
5. Meminta kepada TNI dan Polri menjaga netralitas dalam Pilpres 2019.
6. Meminta kepada Pemeruntah Kota Langsa angkat bicara di media menolak surat edaran Kementerian Agama tentang volume azan.
7. Menolak dana haji digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Tuntutan tersebut turut ditanda tangani oleh pimpinan DPRK Langsa, Burhansyah, SE, Ir. T. Hidayat dan anggota DPRK Langsa Syamsuri, A. Mk.
Jika sampai tanggal 20 September 2018 tidak ditindak lanjuti maka para aktivis mahasiswa tersebut akan menggelar aksi lagi.
Ada yang unik dari aksi mahasiswa tersebut, aksi itu menghadirkan sosok lelaki yang mengendarai motor besar, memakai helm gelap dan jaket hitam sebagai interpretasi dari sosok Presiden Jokowi saat pembukaan Asian Game lalu yang dinilai telah menipu publik.(Syahrial/SU01)