MENU

Dinilai Menghina, Pengemudi Online Jatim Tuntut Bos Taksi Malaysia Minta Maaf

SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur menuntut pemilik perusahaan taksi Big Blue asal Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail untuk minta maaf.

Pasalnya, PDOI menilai Datuk Shamsubahrin Ismail telah menghina profesi ojek online dalam pernyataannya pada sebuah video yang beredar luas, saat menolak kehadiran ojek daring (Gojek) di Malaysua, dengan menyebut pekerjaan itu tidak cocok karena pemuda Malaysia tidak miskin seperti di Indonesia.

“Kami sangat tersinggung dengan pernyataan tersebut yang merendahkan harga diri serta profesi rekan-rekan ojol (ojek online) yang ada di Indonesia,” ujar Humas PDOI Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong lewat keterangan tertulis yang diterima SERUJI di Surabaya, Kamis (29/8).

Menurut Daniel, tidak sepatutnya Datuk Shamsubahrin Ismail mengeluarkan statement demikian karena tidak ada hubungannya antara kemiskinan dengan profesi Ojol.

Bahkan kata Daniel, ada beragam profesi yang juga nyambi menjadi ojol. “Ada yang dokter, entrepreneur, bahkan ada juga yang PNS,” ungkapnya.

Daniel menilai, tidak ada yang salah dan terhina jika berprofesi menjadi ojol.

“Malah ada kebanggaan tersendiri. Karena profesi kami mulia,” tukasnya.

Untuk itu, PDOI Jawa Timur menuntut Datuk Shamsubahrin Ismail agar meminta maaf secara terbuka baik tertulis maupun lewat video kepada rekan-rekan ojek online yang ada di Indonesia.

“Kami tunggu sampai 30 Agustus 2019,” pungkasnya.

Daniel juga berharap, agar kejadian ini tidak mengganggu hubungan serta persaudaraan antara Indonesia dengan Malaysia.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER