JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Sudah lebih satu bulan, tepatnya 36 hari sejak tanggal 27 Agustus 2018, Sandiaga Uno mengundurkan diri dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai calon Wakil Presiden (cawapres) mendampingi capres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Namun, hingga hari ini, Senin (1/10), belum juga ada surat usulan resmi dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk calon Wakil Gubernur mendampingi Gubernur DKI, Anies Baswedan.
“Bagi saya, selama belum ada surat, selama belum ada putusan, artinya belum ada nama. Itu adalah nama-nama yang disebut oleh si A, si B, si C, saya tidak mau mengomentari nama-nama yang disebut tanpa melalui mekanisme yang sudah diputuskan oleh partai,” kata Anies di Jakarta, Senin (1/10).
Mantan Menteri Pendidikan tersebut mengatakan sejauh yang diketahuinya, baik Gerindra maupun PKS belum memutuskan siapa yang akan diajukan menggantikan Sandiaga.
“Saya komunikasi terus tapi mereka belum memutuskan. Bentuknya komunikasi aja tanya jawab,” ungkapnya.
Anies menegaskan tak mau mengomentari terkait nama-nama kandidat Wagub DKI yang selama ini sering muncul ke publik dan lebih memilih menyerahkannya melalui mekanisme yang sudah diputuskan oleh Partai Politik pengusung.
“Menurut saya begini. Ini sebuah proses politik. Biarkan mereka menjalankan itu. Dan saya menjalan pemerintahan. Nanti kalau mereka usulkan saya proses,” ujarnya.
Kendati demikian, Anies mengharapkan dirinya cepat memiliki pendamping baru agar bisa meringankan beban pekerjaannya.
“Bagi saya, lebih cepat itu lebih baik, paling tidak, jika ada agenda acara bisa berbagi tugas,” kata Anies mengharapkan.
Dari informasi yang dihimpun, hingga saat ini ada tiga nama yang santer terdengar sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta sebagai pengganti Sandiaga Uno yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto dari Fraksi PKS serta M Taufik dari Fraksi Gerindra. (SU01)