SERUJI.CO.ID – Leukemia merupakan kanker darah, dimana ada pertumbuhan yang tidak normal atau akumulasi sel darah putih di sumsum tulang dan darah perifer, yang berakibat pada meningkatnya jumlah sel darah putih. Leukemia bisa terjadi pada anak maupun dewasa.
Sumsum tulang berfungsi sebagai tempat pembentukan komponen darah, diantaranya tempat pembentukan sel darah merah, pembentukan sel limfosit, pembentukan sel trombosit. Pada penderita leukemia, sumsum tulangnya diserang sel kanker sehingga mengalami gangguan fungsi.
Salah satu yang terganggu adalah fungsi pembentukan sel trombosit. Karena sumsum tulang sebagai “pabrik” pembentukan trombosit mengalami gangguan maka jumlah trombosit didalam darah mengalami penurunan.
Penurunan jumlah trombosit darah (kurang dari 150.000/µL) mengakibatkan penderita mudah mengalami perdarahan termasuk pendarahan di area hidung yang sering disebut mimisan. Perdarahan lain bisa berupa lebam di kulit bisa juga berupa bercak kemerahan di kulit.
Segera konsultasikan ke dokter bila sering mengalami mimisan. Untuk memastikannya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tahapan awalnya dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Apabila hasil pemeriksaanya mencurigakan ke arah leukemia, dokter akan melanjutkan pemeriksaan biopsi sumsum tulang.
Biopsi sumsum tulang merupakan prosedur untuk mengumpulkan darah sumsum tulang dan potongan kecil bagian tulang dengan cara memasukkan jarum khusus ke dalam tulang pinggul pasien. Sampel sumsum tulang yang diperoleh akan dievaluasi untuk menentukan adanya sel-sel leukemia, diagnosis, dan klasifikasi leukemia.
Tidak semua mimisan merupakan gejala leukemia. Bisa disebabkan oleh kelainan lokal di hidung akibat mengorek hidung, terpukul, terjatuh dan lain sebagainya.
Mimisan bisa juga akibat kelainan diluar hidung misalnya leukemia seperti yang sudah dibahas diatas, bisa pula akibat darah tinggi, penyakit jantung, demam berdarah dan lain-lain.
90 persen mimisan bisa berhenti sendiri tanpa perlu tindakan khusus. Namun 10 persennya butuh tindakan medis segera agar tidak terjadi komplikasi yang berat.