SERUJI.CO.ID – Memanggil Rasulullah Muhammad sholallahu ‘alaihi wassallam (SAW) ada adabnya, tidak diperbolehkan memanggil langsung nama tanpa gelar. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran di surat An-Nur ayat 63 yang artinya “Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain. Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau azab yang pedih.”

Rasulullah Muhammad SAW adalah hamba Allah yang sangat istimewa. Sudah selayaknya dalam hal panggilanpun mendapatkan perlakuan istimewa. Diterangkan oleh Buya Yahya dalam salah satu kajian yang diunggah di Youtube melalui akun official resminya Al-Bahjah TV bahwa shalawat merupakan salah satu bentuk sanjungan kepada Nabi, jadi dari sisi hukum tidak masalah tidak didahului ‘sayyidina’ (baginda) bila dilakukan dalam rangkaian irama sholawat (misal Allahumma shalli ’ala Muhammad).

Namun, sebagai ummatnya yang mengenal dan mencintai beliau rasanya tidak bisa kita menghilangkan sebutan baginda tersebut. Akan tetapi jika dalam obrolan biasa harus ada sebutan gelar misal ‘Sayyidina‘ atau ‘Rasulullah’ atau gelar lainnya. Beliau juga menerangkan bahwa Allah pun dalam Al-Qur’an tidak pernah menyebut Nabi kecuali dengan gelarnya. Misal “Yaa Ayyuhannabi” dan gelar-gelar lainnya. Berbeda terhadap nabi lainnya kadang Allah langsung sebut namanya, misal “Yaa Nuh”.

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56 yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Dalam hadist riwayat An-Nasai diterangkan bahwa “orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang ketika disebut namaku (Muhammad SAW) di sisinya lalu ia tidak bershalawat kepadaku.” Sebaliknya bagi yang bershalawat kepadanya akan didapatkan pahala berlipat. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.Muslim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama