YOGYAKARTA– Pernah mendengar Es Goreng atau sudah mencicipinya, kalau belum pernah cobalah singgah di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Es Goreng ini adalah es potong yang di celupin ke Coklat yang dilelehkan, Walaupun sebenarnya sederhana tapi rasanya cukup nikmat.

Disisi lain Penjual Es Goreng ini memang tampil beda dari Penjual Es pada umumnya, bermodalkan microphone yang di pasang di kepala Bapak ini terus berceloteh dengan narasi yang menarik dan menggelitik membuat para pengunjung penasaran kemudian menghampirinya untuk membeli.

Ada Panggilan khas yang di sematkan Untuk menyapa pelanggan laki-laki dan perempuan oleh Bapak penjual Es Goreng, bagi pelanggan perempuan akan dipanggil dengan sebutan Ladies kemudian bagi laki-laki akan dipanggil Bro. Untuk Pembeli yang sudah berpasangan akan selalu di do’akan langgeng hubungannya, untuk yang jomblo dido’akan segera dapat jodoh Kemudian bagi para pelanggan dari luar jogja di ucapkan selamat datang dan selamat menikmati keramahan kota Jogja.

Tidak hanya sekedar Jualan saja, counter Es Goreng ini se-akan juga berfungsi sebagai pusat informasi di Alun-alun Kidul. Ketika ada seseorang yang  kehilangan dompet, kunci atau barang lainnya akan meminta bantuan untuk mengumumkannya lewat mikrofon begitu pula sebaliknya bila ada yang menemukan barang-barang tersebut diatas akan meminta bantuan untuk mengumumkannya lewat mikrofon milik Penjual Es Goreng ini.

Es Goreng ini awalnya adalah usaha jualan Es Potong sejak tahun 80-an kemudian ber inovasi menjadi jualan Es Goreng di tahun 2000-an. Penjual Es Goreng disini ada beberapa personil yang bergantian shift, ke semuanya dibekali kemampuan berbicara untuk menarik pelanggan dan perlu di ketahui bahwa personilnya sudah bapak-bapak yang berumur rata-rata 50-an tahun. Dari jualan Es Goreng ini mereka mengaku dapat meraup omzet 500 ribu sampai 1 juta setiap malamnya, sangat lumayan untuk jualan Es Goreng seharga 3 ribu perpotongnya ini. (Dhani HT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama