Suatu saat, Sayyidina Zaid bin Haritsah, salah seorang shahabat Nabi SAW menyewa keledai untuk dikendarai, dari seorang Badui berbadan besar asal Thaif dengan perjanjian, agar nanti diturunkan sesuai dengan keinginan beliau.

Di tengah perjalanan, ternyata si Badui ini membelokkan keledainya ke arah sebuah rumah tua yang nyaris rusak. Lantas si Badui membentak Sayyidina Zaid : Ayoo, cepat turun !

Maka beliaupun terpaksa turun, dan digelandang masuk rumah. Alangkah terperanjatnya beliau, karena di dalam rumah itu ternyata banyak kerangka mayat yang berserakan.

Tatkala si Badui itu mendekati beliau dan akan membunuhnya, maka beliau berkata : Izinkanlah aku untuk shalat dua rakaat terlebih dahulu

Si Badui menjawab : Baiklah, engkau boleh shalat, tapi shalatmu itu tidak akan dapat menyelamatkan dirimu dari pedangku, seperti halnya orang-orang yang sebelummu

Tatkala Sayyidina Zaid melaksanakan shalat, maka si Badui itu mendatangi beliau. Maka Sayyidina Zaid pun segera membaca : Ya arhamar raahimiin !

Tiba-tiba saja terdengar suara keras : Jangan engkau bunuh !

Maka si Badui menjadi terkejut dan keluar rumah untuk mencari sumber suara. Setelah tidak menemukan sumber suara, maka si Badui kembali mendekati Sayyidina Zaid untuk membunuhnya.

Sayyidina Zaid pun lantas membaca untuk yang kedua kalinya : Ya arhamar raahimiin !

Lagi-lagi si Badui terkejut dan penasaran, hingga keluar rumah untuk yang kedua kalinya pula dan mencari sumber suara, tatkala mendengar suara lantang : Jangan engkau bunuh !

Setelah mengelilingi rumah dan tidak berhasil menemukan seorang pun, maka semakin jengkel dan mantaplah si Badui untuk membunuh Sayyidina Zaid, sehingga ia bergegas masuk rumah sambi menghunuskan pedangnya mengarah kepada tubuh Sayyidina Zaid.

Melihat semua itu, Sayyidina Zaid yang belum usai melaksanakan shalat, dengan penuh keyakinan akan mendapat pertolongan dari Allah, beliau membaca ulang: Ya arhamar raahimiin !

Pada kali yang ke tiga ini, tiba-tiba saja di dekat mereka berdua sudah berdiri seorang penunggang kuda jantan, yang memakai pakaian perang, di tangannya memegang tombak lancip yang menyalakan api, dan secara tiba-tiba pula tombaknya ditancapkan ke punggung si Badui, maka si Badui pun mati dengan seketika.

Usai Sayyidina Zaid melaksanakan shalat, berkatalah si penunggang kuda kepada beliau : Tatkala engkau berdoa untuk yang pertama, aku masih berada di langit ke tujuh, dan saat engkau berdoa yang ke dua kalinya, maka aku sudah berada di langit ke satu yang tampak dari bumi, kemudian pada waktu engkau berdoa untuk yang ke tiga kalinya, akupun mendatangimu untuk membunuhnya

Demikianlah pertolongan Allah yang diberikan kepada hambanya yang sangat dicintai-Nya. Allah mengirim seorang malaikat demi menyelamatkan Sayyidina Zaid bin Haritsah waliyullah, radhiyallahu `anhu, yang sangat mempercayai dan meyakini kebesaran nama Allah.

Ya arhamar raahimiin, jagalah kami dari segala marabahaya yang dapat menghancurkan dunia kami… Ya arhamar raahimin, jagalah aqidah kami dari aliran dan pemahaman sesat yang dapat menghancurkan akhirat kami… Ya arhamar raahimiin, jagalah diri kami dari kehancuran dunia dan akhirat kami. Aaamiin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama