Tatkala tiba giliran hak Sy. Ustman, beliau pun mewaqafkan sumur itu untuk kepentingan seluruh umat Islam, hingga kaum muslimin dapat mengambil airnya secara gratis. Sejak itu pula umat Islam tidak lagi membeli air dari si Yahudi. Bahkan rugilah si Yahudi saat mengetahui siasat yang diterapkan oleh Sy. Utsman RA.

Melihat kedaan sedemikian rupa, akhirnya si Yahudi itu setuju untuk menjual seluruh hak kepemilikannya kepada Sy. Ustman RA, dan beliau pun menambah bayaran sebanyak 8.000 dirham. Jadi total harga keseluruhan hak kepemilikan sumur itu adalah 20.000 dirham.

Kemudian Sy. Ustman mewaqafkan sumur itu untuk umat Islam, hingga mereka bebas mengambil airnya setiap saat. Sumur itu masih ada dan lestari hingga kini, yang terletak sekitar 1 km dari Masjid Qiblatain.

Masyarakat Madinah hingga kini mengenalnya dengan sebutan Bi’ru Utsman. Seperti inilah salah satu bentuk sifat kedermawanan Sy. Utsman yang dicontohkan secara langsung untuk diteladani oleh umat Islam hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, penulis sudah beberapa kali mengunjunginya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama