Sy. Abu Ubaidah RA mengungkapkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pertama kali Bani Israil melihat saudaranya berbuat dosa, mereka mencegahnya. Keesokan harinya, ketika melihatnya berbuat dosa yang sama seperti kemarin, mereka membiarkannya. Bahkan, mereka mengakrabi pelaku dosa itu dan makan-minum dengannya. Karena itu, Allah menjadikan hati sebagian dari mereka (yang tidak melakukan dosa) sama dengan yang (gemar berbuat dosa) lainnya.”

Karena itulah Allah SWT berfirman (QS. Al-Ma’idah [05]: 78), “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknati melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud).

Dalam kelanjutan ayat, ternyata kaum Yahudi itu disebut melampaui batas, karena kaanuu laa yatanahauna ‘an munkarin fa’aluuhu (mereka tidak mencegah kemunkaran yang dilakukan oleh (sebagian) mereka.

Mereka merasa biasa-biasa saja walaupun mengetahui ada kemaksiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup di sekitar mereka, dan tidak berusaha bernahi munkar apalagi memberantasnya.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah segan bernahi munkar dimana saja beliau SAW berada, bahkan terhadap orang non muslim sekalipun, sebagaimana Sy. Shafwan bin Assal RA menceritakan, bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada temannya, “Ayo, pergi bersama kami menanyakan sesuatu kepada nabi.”

“Jangan engkau sebut nabi. Sebab, jika ia mendengarnya, maka ia akan memiliki empat mata.”

Setelah di hadapan Nabi Muhammad SAW maka orang Yahudi menanyakan makna firman Allah SWT yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata.”

Nabi Muhammad SAW bersabda:

(1) Janganlah kalian mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
(2) Janganlah kalian berzina.
(3) Janganlah kalian membunuh jiwa yang di haramkan oleh Allah, kecuali dengan alasan yang benar.
(4) Janganlah kalian mencuri.
(5) Janganlah kalian melakukan sihir.
(6) Janganlah kalian menyeret orang yang tidak bersalah ke hadapan penguasa yang mengakibatkan penguasa membunuhnya.
(7) Janganlah kalian memakan riba.
(8) Janganlah kalian menuduh berzina orang yang terpelihara kehormatanya.
(9) Janganlah kalian lari dari medan perang.

Dan khusus bagi kalian, wahai orang-orang Yahudi, janganlah kalian melampaui batas khususnya pada hari Sabtu.”

Seketika kedua orang Yahudi itu bergegas menciumi kedua tangan dan kaki Nabi Muhammad SAW seraya berkata, “Kami bersaksi bahwa engkau benar-benar seorang nabi.”

Nabi Muhammad SAW bertanya, “Lalu mengapa kalian berdua tidak memeluk Islam?”

Orang Yahudi itu menjawab, “Sungguh, Dawud telah berdoa kepada Allah, semoga dari kalangan keturunannya masih ada nabi. Jika kami masuk Islam, kami khawatir orang-orang Yahudi akan membunuh kami.” (HR. At-Tirmidzi).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama