Sama sekali tidak ada urgensinya terburu-buru menyeret bed pasien ke ruang ICU dengan pasang muka panik seperti dikejar setan, seperti adegan-adegan di sinetron lokal. Itu sama sekali tidak perlu!
Penanganan medis yang benar adalah: “Lakukan segala tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien DI UGD (bukan di ICU) hingga pasien kondisinya cukup stabil untuk dipindahkan”.
Setelah kondisi emergency (gawat-darurat) nya teratasi, barulah dokter menjelaskan pada keluarga pasien. Bila kondisi pasien stabil sepenuhnya, maka pasien bisa masuk ruang rawat inap biasa, atau bahkan bisa pulang. Hal ini karena UGD BUKAN TEMPAT UNTUK MENGINAP.
Bila kondisi pasien stabil, tapi kondisinya masih berat sehingga memerlukan pengawasan ketat dan perawatan intensif, maka di situlah saatnya Dokter menawarkan pasien untuk dirawat di ruang ICU.
Lalu apa sih sebenarnya ICU itu?
ICU = Intensive Care Unit, sesuai namanya adalah ruangan untuk memberikan perawatan intensif pada pasien kritis. PICU khusus untuk pasien Pediatrik (anak), dan NICU untuk pasien neonatal (bayi baru lahir).
Mencerahkan artikelnya pak dokter