KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi. Satu-satunya penegak hukum yang punya kewenangan sangat besar. Saking besarnya, tidak satu koruptor pun aman dari ancaman pemberantasan. Begitukah?

Menyandang nama sebagai pemberantas korupsi membuat KPK laksana menjadi dewa di mata khalayak, suci-mensucikan, dengan segala gembar-gembor kesuksesan menangkap para koruptor yang disiarkan siang malam bak bintang dunia. Seakan-akan tersakralkan menjadi lembaga penuh kesempurnaan.

Tatkala kemudian datang kritik padanya, tak membuat goyah, bahkan terbela oleh khalayak yang sudah terlanjur jatuh cinta. Ungkapan luar biasa menjadi sangat biasa, bahwa siapapun pengkritik maka selalu dianggap sebagai musuh KPK, dan setiap musuh KPK pasti para koruptor! KPK adalah bintang segalanya.

Andai KPK berisi sepasukan malaikat, percayalah 1000%. Tidak akan ada yang mampu menyuap malaikat yang tak butuh apapun. Setiap detik selama 24 jam nonstop mampu bekerja menyelesaikan kasus tanpa terlewat, karena bertenaga tanpa batas. Sanggup menyelinap tanpa berita tanpa jubir, menghantam koruptor dan korupsi seakar-akarnya, karena tak butuh terkenal tak butuh pencitraan. Kuasa menjangkau segala rahasia, menghadang segala gerombolan tanpa ampun.

Bangunlah dari khayalan! Para mantan ketua manusia biasa, dulu jatuh satu per satu. Dari kasus pembunuhan, hingga sekedar pemalsuan. Ditambah tak mampunya melindungi penyidik dari serangan kekerasan. Lengkap sudah dengan suka tebar berita lewat juru bibirnya, seperti hendak memamerkan kehebatan ditengah ratusan kasus terbengkalai.

Para ketua bukanlah utusan Tuhan, hanya dipilih oleh para penguasa senayan dan istana. Yakinkah bisa memberantas semua korupsi? Tentu tidak, karena bukan malaikat. Karena tidak, yakinkah lepas dari pengaruh kekuasaan? Tentu tidak, karena harus tebang pilih.

Dan memang itulah yang terjadi, barangkali malah KPK-lah yang jadi penjahat sok suci, setan berkedok malaikat. Atau paling tidak yang paling minimal, sok gaya tanpa punya banyak kontribusi. Terimalah, karena inilah dunia, agar muncul para pejuang yang ikhlas dan diuji, seperti mata buta si penyidik, seperti ujaran kritis pembela kebenaran yang dicaci-maki setengah mati.

Andai KPK malaikat utusan Tuhan, bisa jadi karena dunia sudah berpindah ke alam lain, alam akhirat. Jika belum, sadarlah bahwa situasi negeri sekedar menguji akal sehat dan keimanan, serta diberi kesempatan menjadi pengamal kebaikan dan penentang kemungkaran. Berani?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama