JAKARTA – Sama-sama mendapatkan suntikan modal dari Alibaba, Lazada dan Tokopedia mendominasi pasar e-commerce Indonesia selama tahun 2017. Urutan di bawah selanjutnya yang menempel ketat yaitu Shopee, Blibli, dan Bukalapak.

Awalnya Alibaba memiliki kepemilikan saham di Lazada sebesar 51%. Namun secara agresif Alibaba mengembangkannya menjadi 83%. Selanjutnya Alibaba mengalirkan dana investasi sebesar US$ 1,1 miliar ke Tokopedia. “Keduanya mantap di posisi satu dan dua, sepanjang tahun ini,” kata Indah Mustikasari, Content Marketer iPrice dalam keterangan yang dikutip dari situs resmi youngster.id dan bisnis.com.

Selain itu, iPrice Group yang mendasarkan riset mereka dengan mengumpulkan data Google Trends melihat bahwa Shopee, Blibli, dan Bukalapak bersaing memperebutkan posisi ketiga hingga lima. Selain itu, masuknya konglomerasi Salim Group dan Lotte yang meluncurkan iLotte juga turut meramaikan persaingan.

Persaingan e-commerce memang terbilang ketat. Menurut riset Google – Temasek soal ekonomi digital di Asia Tenggara menyebut, nilai transaksi e-commerce Indonesia tahun ini mencapai US$ 10,9 miliar. Melonjak pesat sebesar 41% dibandingkan 2015 yang mencapai nilai US$ 5,5 miliar.

E-Commerce Indonesia yang paling banyak di cari di Google

Berdasarkan riset Google Temasek terdapat peningkatan search volume e-commerce ternama di Asia Tenggara. Khusus pasar Indonesia, berdasarkan Google Trends, ada lima besar e-commerce yang memiliki pencarian yang paling tinggi di 2017. Dari riset ini juga terlihat berbagi lompatan search volume dari beberapa e-commerce.

Berdasarkan data pertumbuhan search interest yang dihitung selama 12 bulan ke belakang, ditemukan beberapa poin menarik :

Pertama, Lazada dan Tokopedia Berada di Posisi Puncak. Lazada dan Tokopedia berada di posisi pertama dan kedua sebagai e-commerce yang paling banyak dicari di 2017. Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, yaitu : Lazada yang di tahun ini mendapatkan peningkatan saham dari Alibaba dari 51% ke 83%, beserta beberapa event promosi yang cukup rajin yakni promo ulang tahun mereka, single’s day (11.11), dan kampanye online shopping revolution (12.12). Di sisi lain, Tokopedia juga memiliki momentum besar di tahun ini yakni aliran dana segar dari Alibaba sebesar US$ 1,1 miliar.

Kedua, Pertumbuhan yang Konsisten dari Shopee. Pada Januari 2017, selisih jumlah search interest antara Shopee dan Bukalapak cukup besar. Namun di penghujung tahun ini, Shopee berhasil sedikit menyalip Bukalapak.

Sebagai salah satu pemain “muda”, terlihat banyak upaya dari Shopee untuk memperkecil jarak dengan e-commerce lain yang sudah bermain lama di Indonesia. Mulai dari kampanye mobile shopping 10.10, penguatan pada komunitas penjualnya, dan strategi lainnya.

Dari pertumbuhan tersebut, juga ditemukan beberapa momen dari masing-masing e-commece yang disinyalir berpengaruh dalam peningkatan search interest mereka sepanjang tahun.

Dari paparan di atas, kita juga bisa melihat beberapa lonjakan search interest dari beberapa e-commerce.

  1. Peningkatan pada Lazada selama 19-25 Maret 2017 karena promosi ulang tahun mereka yang ke-5.
  2. Peningkatan pada semua e-commerce selama periode promo bulan Ramadhan (28 Mei – 17 Juni)
  3. Lonjakan yang cukup besar pada Lazada selama 11-17 Juni berkat Alibaba yang meningkatkan sahamnya menjadi 83%
  4. Peningkatan pada Tokopedia selama 13-19 Agustus saat mendapatkan aliran investasi terbaru dari Alibaba
  5. Peningkatan pada Shopee selama 8-14 Oktober berkat kampanye mobile shopping 10.10
  6. Lonjakan pada semua e-commece selama periode kampanye Single’s Day pada 5-11 November lalu
  7. Terakhir, kampanye Harbolnas 12-15 Desember juga memberikan peningkatan jumlah search interest pada masing-masing e-commerce

E-Commerce yang Paling Banyak dikunjungi

iPrice juga melakukan analisis kunjungan per bulan e-commerce pada 2017 dengan menggunakan data Similarweb periode Januari hingga November. Kemudian, hasilnya disortir menjadi 10 besar peringkat e-commerce berdasarkan rata-rata pengunjung per bulan di setiap kuartal.

Lazada dan Tokopedia kembali berada di nomor pertama dan kedua, bersaing dengan promosi online dan fitur-fitur baru. Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, yang resmi menjadi penasihat e-commerce Indonesia juga secara tidak langsung berpengaruh pada dominasi Lazada dan Tokopedia.

Bukalapak juga berhasil naik ke posisi ketiga pada pertengahan tahun. Menyalip Elevenia yang bertahan pada 6 bulan pertama di peringkat ketiga, namun kinerjanya melorot ke rangking 7 dan 9. “Tahun ini, Bukalapak juga mengumumkan pendanaan tambahan dan mengklaim sebagai unicorn,” ujar Indah.

Blibli dan Shopee berhasil mengamankan nomor 4 dan 5 setelah 6 bulan. Blibli naik satu peringkat dari posisi ke-5 menjadi ke-4, mengisi kekosongan Elevenia. Shopee pun menyeruak masuk dari posisi 7 jadi yang kelima.

Upaya promosi besar-besaran Zalora juga patut mendapat perhatian. “Bagaimana pun, tujuan dari setiap pelaku bisnis e-commerce adalah mendapatkan pengunjung sebanyak mungkin untuk diarahkan menjadi pembeli,” tutur Indah.

Aplikasi E-Commerce Mobile Paling Banyak Diunduh dan Populer

iPrice juga mengumpulkan data AppAnnie untuk peringkat aplikasi mobile di Google Play dan Apple Store setiap minggu dari Januari hingga Desember 2017. Hasilnya, Shopee disebut sebagai aplikasi mobile terpopuler. Menurut Indah, salah satu alasannya adalah peluncuran toko online mobile antar pelanggan.

Lazada dan Tokopedia bersaing di nomor dua dan tiga. Untuk Android, Lazada berhasil mengungguli Tokopedia. Sebaliknya, Tokopedia jadi pemenang dalam persaingan di iOS. Bukalapak stabil pada posisi nomor 4 di kedua platform. Sementara, untuk posisi 5, Blibli, Zalora, dan JD.id bersaing ketat.

E-Commerce yang Paling Populer di Sosial Media

iPrice bekerja sama dengan Socialbakers untuk mengumpulkan data 5 besar e-commerce paling populer di media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram. Di mana, berdasarkan Nielsen, rata-rata pengguna gawai di Indonesia menghabiskan waktu sebanyak 3 jam 16 menit dalam media sosial.

“Angka ini adalah peluang besar bagi para pelaku bisnis e-commerce untuk mengoptimalisasi media sosial sebagai salah satu saluran pemasaran mereka,” ujar Indah.

Akun Facebook dan Twitter Blibli memiliki jumlah pengikut terbanyak dibandingkan pesaing lainnya. Konten media sosial yang disuguhkan dinilai unik dan menarik dengan penyajian informatif dan edukatif, tidak hanya tentang produk. Selain itu, iPrice mengungkapkan respons interaksi pengelola Facebook Blibli cepat tanggap, hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Namun, Hijup berhasil menjadi primadona di Instagram. Mengedepankan produk busana, Instagram menjadi tempat yang tepat. “Sangat penting bagi Hijup untuk menyuguhkan visual yang menarik di media sosial,” kata Indah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama