MENU

Pergantian Pimpinan MPR F-Golkar Tidak Dibahas di Rapat Gabungan

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan Rapat Gabungan (Ragab) MPR pada Rabu (21/3) siang dipastikan tidak akan membahas terkait pergantian Pimpinan MPR dari Fraksi Partai Golkar, karena tidak ada surat yang masuk dari DPP Golkar terkait pergantian pimpinan.

“Saya kira tidak dibahas karena suratnya tidak ada sehingga tidak masuk agenda pembahasan,” kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/3).

Dia mengatakan dirinya tidak dalam kapasitas tidak mau digeser dari posisi Wakil Ketua MPR karena menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme Undang-Undang yang berlaku.

Menurut dia, di internal Golkar ada yang mengatakan bahwa dirinya tidak loyal, dia tidak ingin menanggapinya namun sejarah membuktikan bahwa dirinya membangun partai mulai dari tingkat desa hingga pernah menjadi pengurus DPP Partai Golkar.

“Loyalitas saya tidak perlu dipertanyakan, saya dan keluarga semuanya berada di Golkar. Saya di Golkar berkarir dari pengurus tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan hingga menjadi di tingkat pusat sehingga loyalitas tidak perlu dipertanyakan,” ujarnya.

Dia mengatakan tidak ada klausul lain yang membuat Pimpinan MPR bisa digantikan kecuali tiga hal yaitu meninggal dunia, mengundurkan diri, dan berhalangan tetap sedangkan dirinya tidak berencana mundur dari posisi Pimpinan MPR.

Menurut dia, tidak ada alasan baginya untuk mundur karena jabatan Wakil Ketua MPR menyangkut jabatan di negara.

Saya tidak ada alasan untuk mundur, semua orang juga kalau di posisi saya pasti juga tidak ada yang berpikir mau mundur dong, jabatan Wakil Ketua MPR menyangkut jabatan di negara,” katanya.

Selain itu, Mahyudin menegaskan bahwa tidak ada tawaran dari Partai Golkar agar dirinya menjadi menteri karena posisi menteri itu wilayah Presiden Jokowi.

Dia menjelaskan apa yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Airlangga Hartanto bahwa banyak posisi untuk dirinya jika benar-benar dilakukan rotasi di Pimpinan MPR bukan berarti dirinya ditawari menjadi menteri.

“Jadi bukan ditawarin menjadi menteri tapi ditawari untuk pengembangan karir,” katanya. (Ant/SU03)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER