MENU

Suara Menuntut Munaslub PPP Mulai Terdengar dari Berbagai Daerah di Indonesia

JAKARTA – Tuntutan agar segera diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), untuk meminta pertanggugjawaban dan memecat Djan Faridz ataupun Romahurmuziy, mulai disuarakan oleh tokoh dan kader PPP dari berbagai daerah.

Seperti Laskar-laskar PPP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang pada hari ini menyatakan sikap penolakan kepemimpinan Djan Faridz ataupun Romahurmuziy dan meminta segera diselenggarakan Munaslub untuk menyelamatkan PPP.

“Kami menganggap pimpinan kedua kubu batal dan harus diganti. Kami ingin terus menggerakan dan Yogya menjadi motor penggerak muktamar luar biasa,” kata Muhammad Yazid Penasehat laskar PPP DIY di markas DPW PPP DIY, hari ini, Senin (3/4).

Koordinator Tim Ad Hoc Revolusi PPP DIY, Indrayanto juga menegaskan bahwa keluarga besar PPP Yogyakarta telah menyatakan sikap menolak Djan Faridz ataupun Romahurmuziy, sebagai Imam karena dinilai telah mengkhianati perjuangan umat.

“Meminta Mahkamah Partai, agar kedua kubu, Romi dan Djan Farid harus dipecat karena menkhianati amanah dan khitoh partai, meminta Mahkamah Partai memutuskan agar dilaksanakan Muktamar Luar Biasa dalam menyelesaikan konflik internal PPP,” kata  Indrayanto.

Sementara itu sebelumnya di Jakarta, kader muda PPP Usni Hasanudin juga menuntut agar segera diadakan Munaslub untuk meminta pertanggungjawaban baik Djan Faridz ataupun Romahurmuziy, yang telah memberikan dukungan pada pasangan calon gubernur nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada Jakarta putaran kedua.

“Segera selenggarakan muktamar luar biasa (Muktamarlub) untuk mengembalikan dan menyelamatkan rumah besar umat Islam,” katanya di Jakarta, Selasa (28/3) lalu.

Di Madura, ulama yang tergabung dalam Forum Ulama’ul Ka’bah Madura (FUKM), juga telah menghimbau seluruh kader PPP untuk mufaraqah atau tidak mengikuti pimpinan atau imam dari kepemimpinan Djan Faridz maupun Romahurmuziy.

“Kami akan melarang umat kami dari mengikuti partai yang dipimpin mereka berdua,” tegas Ketua Umum Forum Ulama’ul Ka’bah Madura (FUKM), KH Ali Karrar Sanhaj dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 30 Maret 2017.

EDITOR: Harun S

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

19 KOMENTAR

  1. Dulu waktu jumlah partai cuma 3, saya penggemar dan pencinta PPP. Setelah partai menjadi banyak, walau nggak pilih PPP, saya masih tetep “ada rasa” dengan PPP. Tapi setelah P3 diobok obok rejim sekarang ini…. Saya kok jadi muak sama PPP….

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER