JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Komisi V DPR RI meminta penyedia jasa konstruksi untuk mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menyampaikan hal itu menyusul robohnya girder Tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Ahad (29/10) pagi yang menewaskan satu orang pekerja.
“Kami sangat menyesalkan terjadinya musibah ini. Apalagi sampai ada pekerja yang meninggal. Seharusnya penyedia jasa konstruksi sekelas Waskita Karya mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan dalam setiap proyek yang dikerjakannya,” kata Sigit kepada SERUJI, Senin (30/10).
Sesuai dengan pasal 52 UU No.2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Jaskon), kata Sigit, Penyedia Jasa dan subpenyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan. Jika tidak, penyedia jasa dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari peringatan tertulis, penghentian sementara konstruksi hingga pencabutan ijin sebagaimana diatur dalam pasal 96 UU Jaskon.
Untuk itu, Sigit meminta kepada semua penyedia jasa konstruksi untuk memenuhi semua aspek keselamatan dan keamanan dalam pengerjaan konstruksi guna menghindari kecelakaan kerja. Dan kepada pemerintah, Sigit mendesak pemerintah melakukan pengawasan penerapan sistem keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan jasa konstruksi sebagaimana diatur dalam pasal 5 UU Jaskon.
“Penyedia jasa konstruksi harus memperhatikan metode kerja demi terjaminnya aspek keselamatan (safety) saat pekerjaan konstruksi maupun setelah pekerjaan konstruksi. Dan pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap standar keselamatan dan keamanan yang diterapkan penyedia jasa konstruksi,” kata Sigit.
Seperti diketahui, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai 2016 menggarap proyek tol Pasuruan—Probolinggo dengan nilai kontrak Rp 2,9 triliun dan memiliki panjang ruas 31,3 km.
Pembangunan proyek terdiri dari tiga seksi. Seksi 1 sepanjang 8 kilometer melewati Grati-Nguling, Seksi 2 perbatasan Nguling, Pasuruan-Sumberasih, Probolinggo sepanjang 6 kilometer, dan Seksi 3 Sumberasih-Leces sepanjang 17,3 kilometer. Saat ini Progress Fisik Pekerjaan proyek adalah sebesar 46,6 persen dari Rencana sebesar 50,9 persen.
Pemasangan empat girder (erection) pembangunan flyover, yang akan menghubungkan Desa Plososari-Desa Cukurgondang, pengganti jalan kabupaten itu, dilaksanakan selama dua hari, yaitu Sabtu (28/10) dan Ahad (29/10).
Saat dilanjutkan pada dirger keempat sekitar pukul 09.00 WIB, tiba-tiba girder itu goyang menyentuh tiga girder lainnya yang sudah terpasang dan mengakibatkan tiga girder runtuh.
Satu pekerja yang meninggal dunia, yang bernama Heri Sunandar, diketahui berasal dari Kalimantan Timur, dan bekerja sebagai mekanik.
Sementara itu, dua lainnya luka-luka, yaitu Nurdin (35) asal Sumatera Selatan sebagai tukang las mengalami luka pada punggung dan Sugiyono (47) asal Probolinggo mengalami luka patah pada kaki.
Selain ada korban meninggal dan luka-luka, kejadian tersebut juga ada kerugian materil seperti dua unit sepeda motor, satu unit mobil pick up, dan satu unit truk tronton. (Herdi Setiawan/SU02)
