KOTAWARINGIN BARAT, SERUJI.CO.ID – Nasib menggenaskan menimpa keluarga pedagang jamu kecil keliling, Warioboro (53). Berkeinginan merubah nasib lebih baik, dari sekedar penjual jamu gendong yang berkeliling dari kampung ke kampung, tapi naas kini harus meringkuk dalam tahanan polisi.
Warioboro ditangkap polisi pada Rabu (29/11) malam di rumah kecil yang sekaligus digunakan untuk meracik jamu di RT 08 RW 02. Bak penjahat kakap, ia didatangi 6 orang polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan langsung digelandang bersama tiga temannya ke Mapolsek untuk ditahan berikut sejumlah jamu yang siap diedarkan.
”Saya bingung, maksudnya ini apa. Saya kan sudah punya Surat Ijin, kok masih ditangkap,” ujar Parsini (40), istri Warioboro sambil meneteskan air mata saat ditemui sejumlah awak media, Kamis (30/11) sebagaimana laporan jurnalis warga SERUJI.
Dijelaskan oleh Parsini, bahwa ia dan suami sudah puluhan tahun menjual jamu keliling yang merupakan resep warisan orang tuanya. ”Selama puluhan tahun jamu tradisional saya tidak ada ijin. Saya keliling kemana-mana ya tidak ada apa-apa. Karena banyak yang cocok dengan jamu seduhan saya,” jelasnya.
Demi ingin hidup lebih baik, lanjut Parsini, berdasarkan saran dari para pelanggannya dan ingin memberi kerja juga pada tetangga, maka ia mengurus Surat ijin Usaha Mikro dan Kecil dari kantor kecamatan.
”Surat ini tidak ditanggapi oleh pak Polisi. Katanya menyalahi aturan, ya saya tidak tahu,” ungkapnya.
Terpisah, Warioboro membantah jika usaha yang dilakoninya tersebut ilegal. Pasalnya, sebelum memulai usaha dia telah mengajukan izin ke Kecamatan.
“Saya kira ya cukup dengan izin dari kecamatan, tidak tahu jika harus mengurus izin macam-macam,” ucapnya polos.
Naudzubillah min dzalik, punya aparat nggak punya hati nurani macam begitu, Kapolseknya pernah ngaji nggak ya? Atau al kafirun. ?…
Hebat, polisi cepat tangkap, semoga istiqomah untuk kasus penting lainnya
gimana rakyat kecil bs maju,maen tangkap aja…
ad warga yg mau maju ya sebaiknya didukung dan dibina…
gak adil jk pedagang kecil yg baru mau tumbuh lalu kemudian dimatikan karirnya begitu saja tanpa dipertemukan dgn fasilitator yg seharusnya bs membimbing mereka menjalankan bisnisnya dgn lebih baik…
cara penangkapan spt ini jg bisa mematikan jiwa enterpreunership warga disekitarnya…
saya turut berduka
Saat aparat menjadi keparat