JAKARTA – Kota ujung timur pulau Jawa ini unik. 10 tahun ini melakukan perubahan yang luar biasa. Baik secara fisik maupun non fisik. Dengan gaya kepimpinan anak muda yang khas, pasangan Bupati Banyuwangi Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, menjadi kota osing ini “kebanjiran” penghargaan.
Padahal sebagai kota perbatasan dengan pulau Dewata Bali, dampak positif selalu disertai dampak negatif. Wisatawan yang “meledak” seringkali diikuti akses negatif, berupa narkoba dan pergaulan bebas yang tak mudah dibendung. Tapi Banyuwangi mampu mengatasinya.
Bahkan, kemarin Banyuwangi mendapat Anugerah Kerukunan Umat Beragama dari Kementerian Agama (Kemenag) karena dinilai mampu mewujudkan kerukunan antarumat beragama dan mampu mengelola perbedaan dengan bijak. Penghargaan itu disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko di Jakarta, Minggu malam (26/2).
Penghargaan ini setelah bersaing dengan daerah-daerah se Indonesia yang dinilai index kerukunan umat beragamanya. Dan Banyuwangi terpilih.
”Kami mengapresiasi setiap upaya menciptakan kerukunan umat beragama, sehingga dari waktu ke waktu kualitasnya meningkat. Inilah yang kami sebut layanan bermartabat bagi umat,” ujar Menag Lukman.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan penghargaan ini adalah berkat kerja keras seluruh pihak. “Pemkab Banyuwangi punya kebijakan sinergi dengan melibatkan tokoh lintas agama, aparat pemerintah, tokoh masyarakat, TNI, Polri, dan elemen masyarakat nya,” kata Yusuf.
EDITOR: Yus Arza