JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter Frans Gontha mengeluhkan lambannya kerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Pasalnya kebutuhan Polandia untuk tenaga kerja asal Indonesia belum dipenuhi oleh lembaga pimpinan Nusron Wahid tersebut.
“Kita galau adanya TKA di Indonesia. Sangat Mengerti!!! Jangan sedih Polandia minta 20.000 tenaga kerja dari Indonesia, tapi BNPTKI kerjanya kurang cepat, LAMBAN,” tulis Peter lewat akun twitternya @PeterGontha pada Kamis (6/9) malam.
Peter mempertanyakan kinerja dari kepala BNP2TKI atas kejadian tersebut. “Mana Pak Nusron Wahid???” ujarnya.
Akibat kelambanan tersebut, kata Dubes yang juga seorang pengusaha sukses Indonesia ini, mengakibatkan peluang tersebut diambil oleh tenaga kerja dari negara lain.
“Kita disalip tenaga kerja dari Nepal, Malaysia dan Vietnam. Lagi lagi kita kalah!!!!!,” sesal Peter yang juga dikenal sebagai penggagas Jakarta International Java Jazz Festival.
kita galau adanya TKA di Indonesia. Sangat Mengerti!!!
Jangan sedih Polandia minta 20.000 tenaga kerja dari Indonesia, tapi BNPTKI kerjanya kurang cepat, LAMBAN, mana Pak NUSRON WAHID???
Kita disalip tenaga kerja dari NEPAL, MALAYSIA dan VIETNAM.
Lagi lagi kita kalah!!!!!— Peter F. Gontha – Media Sosial untuk kebaikan (@PeterGontha) September 6, 2018
Sontak, keluhan Peter tersebut mendapat tanggapan dari warganet. Banyak warganet menyayangkan terjadinya hal tersebut, apalagi ditengah masih besarnya pengangguran di Indonesia.
“Hilang peluang devisa karena kerja lambat..,” tulis akun @Betamarlumba menanggapi.
Hilang peluang devisa karena kerja lambat..
— Beta Marlumba (@BETAMARLUMBA) September 7, 2018
Tak kurang mantan Kepala BNP2TKI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumhur Hidayat juga turut menanggapi lewat akunnya @jumhurhidayat.
“Waduh sedih juga dibilang BNP2TKI lamban… mudah-mudahan berpolitik tidak mempengaruhi kinerja kepemerintahan karena banyak menteri nyaleg juga….,” tanggap Jumhur, Jumat (7/9).
Waduh sedih juga dibilang bnp2tki lamban… mudah2an berpolitik tdk mempengaruhi kinerja kepemerintahan krn banyak menteri nyaleg juga….
— Jumhur Hidayat (@jumhurhidayat) September 7, 2018
Peter dalam ciutannya juga menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga kerja tersebut kebanyakan untuk tenaga kerja terampil dengan kemampuan khusus.
“Industri perkapalan, IT, pengolahan Makanan, Perawat, bukan PRT serjana pun boleh!!!.” tulisnya.
Belum ada tanggapan dari Kepala BNP2TKI Nusron Wahid yang juga politisi Golkar ini, walau akunnya juga dimention oleh warganet untuk memberikan tanggapan.
Nusron memiliki akun twitter dengan alamat di @NusronWahid1. Terakhir aktif pada tanggal 30 Agustus 2018, dengan meretweet status akun BNP2TKI @bnp2tki_.
“Mohon maaf saya orangnya apa adanya,” tutup Peter lewat twitnya.
mhn maaf saya orangnya ap adanya
— Peter F. Gontha – Media Sosial untuk kebaikan (@PeterGontha) September 6, 2018
Hingga berita ini diturunkan, cuitan Peter F Gontha telah diretweet sebanyak 636 kali, dan di Like sebanyak 795 kali. (ARIf R)
berarti duta besarnya yang salah, kalau nusron mana mao dia disalahkan.
gak jelas apaaaa yg dia kerjakan untuk TKI.
Lagi sibuk urusin politik,
Org ini ngomong kaya kesurupan kerja kaya keong
Si Nusron gk ngurusin PJTKI tapi lagi sibuk menjilat
Kalau betul PEECAAATT