GUNUNGKIDUL – Sepekan ini ramai diperbincangkan tentang khotbah salat Idul Fitri di alun-alun Gunungkidul, Yogyakarta. Pasalnya, menurut penuturan salah satu warga yang ikut salat Id, banyak jamaah yang meninggalkan lokasi saat khotbah baru berlangsung beberapa menit. Hal ini karena khatib ustadz Dr.H. Muchammad Ichsan, Lc, MA, dianggap menyinggung kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam isi ceramahnya.
Ketua Panitia Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Wonosari Gunungkidul, Iskanto, juga menyayangkan materi khotbah Ichsan. Menurut dia sebenarnya apa yang disampaikan Ichsan faktual, tapi tidak layak di sampaikan ke masyarakat secara terbuka. Lebih lanjut Iskanto mengatakan, khotbah dengan membawa isu politik di mimbar, dinilai tidak pas untuk konsumsi masyarakat.
Polemik ini kemudian berlanjut, hingga pihak Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta akan memanggil Panitia PHBI untuk klarifikasi dan evaluasi terkait isi khotbah tersebut.
Namun berdasarkan pantauan SERUJI, beberapa warganet yang ikut salat Id di lokasi tersebut membantah pemberitaan soal jamaah salat Id yang bubar. Salah satu contohnya adalah kesaksian warganet Diyah Puspita berikut ini:
Saya salah satu jama'ah yg sholat Id disana. Tdk benar jika semua pergi. Hanya 10% jamaah. Berita provokatifhttps://t.co/1GEgHGAcBx
— diyahpuspita (@diyahpuspitar) June 26, 2017
Untuk bisa lebih jernih menilai dan menyikapi polemik ini, berikut foto teks ceramah lengkap yang didapatkan SERUJI, Rabu (28/6) :
Bagus isi khutbahnya.. Sesuai fakta. Bani taplak aja yg ribut. Padahal jumlah jamaah yg bubar itu cuman 10% dr jumlah yg mengikuti shalat ied (red fb).