SCROLL KE ATAS UNTUK BACA BERITA

MENU

RUANG MANAJEMEN

Perampok Budiman

Akhir Maret 2022. Itulah tanggal yang sangat bersejarah bagi Karponak. Tanggal mulainya saham Karponak dengan kode saham KARP diperdagangkan di lantai bursa. Beberapa menit sejak dibuka langsung menyentuh angka ARA. Auto Rejection Atas. Harga saham menjadi Rp 125 rupiah. Naik 25% dari harga IPO.

ARA ini dalam beberapa menit ini memang sudah menjadi bagian dari skenario AC. Skenario lengkapnya begini. KARP IPO dengan menerbitkan satu miliar lembar saham baru. Nilai nominal per lembar saham Rp 10. Dilepas dengan harga Rp 100. Dengan demikian target IPO adalah Rp 100 miliar.


Untuk menciptakan animo investor yang bagus, maka AC mengerahkan investor-investor lain. Ada belasan orang yang nasibnya seperti Afri. Mendapatkan titipan uang dari sang bos besar. Belasan orang itulah juga membuat perusahaan-perusahaan investasi seperti AC. Perusahaan-perusahaan inilah yang saat book building ikut memesan saham. Total pemesanan pun menjadi Rp 1 triliun lebih. Over subscribe 10 x. Semua uang dari si bos besar. Inilah yang kemudian terbukti dalam beberapa hari IPO. ARA berkali kali. Harga saham naik menjadi Rp 300.

Bukan hanya itu. AC dan kawan-kawannya juga memanfaatkan kekuatan media sosial dan endorsement. Beberapa pejabat memberi ucapan selamat saat KARP melantai. Beberapa menteri, beberapa gubernur, beberapa pengusaha top, artis dan macam-macam. Inilah yang membuat publik makin percaya kepada KARP. Untuk beberapa minggu saham stabil pada angka Rp 300.

Aku tahu beberapa mahasiswa yang tinggal di kampung tempatku kontrak rumah juga ikut membeli. Kampung itu memang dekat dengan ITATS, Universitas Narotama dan STIESIA. Tentu uang mereka kecil. Namanya juga mahasiswa. Ada yang membeli dengan Rp 100 ribu. Bahkan ada yang hanya Rp 50 ribu. Mereka suka membelinya karena endorsement dari para pesohor. Juga karena mereka rata-rata adalah pelanggan bakso Karponak.

Nah, pada harga Rp 300 itulah perlahan lahan perusahaan-perusahaan investasi kawan-kawan Afri melepas sahamnya. Sampai habis. Mereka pun mendapatkan dana sekitar Rp 300 miliar. Angka itu nilainya 3x lipat dari dana yang masuk ke KARP saat IPO. Dengan demikian perusahaan-perusahaan investasi pengelola uang bos besar laba Rp 200 miliar.

Dan bukan hanya itu, pihak-pihak terkait IPO pun ternyata adalah orang-orang kepercayaan si bos besar. Dan pihak-pihak terkait IPO itu semua minta fee. Dan yang menyedihkan, Karponak harus membayar fee berbagai konsultan itu semua sekitar Rp 40 miliar. Cash back. Total Rp 240 miliar dikurangi dana akusisi dan penerbitan saham sebelum IPO Rp 25 miliar maka bos besar masih cwan Rp 215 miliar. Aku protes. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak karena semua diputuskan di RUPS dan aku hanya menjadi pemegang saham tidak sampai 5% setelah masuknya dana 10 miliar sebelum IPO dari AC.

Cash back itu tentu membuat kinerja keuangan KARP berat. Tentu akan dibukukan sebagai biaya atau biaya dibayar di muka. Selanjutnya diamortisasikan. Dan efeknya, saat amortisasi itu terjadi, kinerja keuangan KARP memburuk. Begitu laporan keuangan dipublikasikan, respons pasar langsung memburuk. Maka, dua tahun setelah IPO harga KARP berhenti di angka Rp 50. Menjadi saham gocap. Mengalami apa yang disebut IPO Trap. Tapi ini IPO Trap yang memang sudah dirancang oleh jaringan si bos besar. Afri dan kawan-kawan hanya pelaksana.

Iman Supriyono
Iman Supriyonohttps://seruji.co.id/profile/iman-supriyono
Senior Consultant at SNF Consulting. Untuk konsultasi silahkan isi form di sini atau Chat Via WA
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

SNF TERBARU

Perusahaan Yang Menua

Bom Waktu PDAM Surabaya

Chiquita: Sejarah Korporasi Pisang

Korporasi Sepak Bola: Bali United

Tinggalkan Mentalitas Business Owner

SNF CONSULTING

Senior Consultant at SNF Consulting. Untuk konsultasi silahkan isi form di sini atau Chat Via WA

SNF TERPOPULER

BUMN, Pseudo CEO, dan Efek Negatifnya

Perusahaan Yang Menua

Konsultasi Manajemen Bersama SNF Consulting

close