Buku kecil ini ditulis untuk menjadi panduan cara hidup dalam masyarakat yang majemuk, yang demokratis dan menghormati hak asasi manusia. Agar Indonesia menjadi rumah bersama yang damai dan melindungi keberagaman, apa yang perlu diketahui? Apa yang jangan dilakukan? Apa yang boleh dilakukan? Apa yang harus dilakukan. Buku ini menjawab pertanyaan dasar itu dengan cara yang sederhana.
Dalam Bab 5 hingga Bab 11, buku ini mengkisahkan dengan kasus, teori dan panduan sederhana cara memelihara rumah bersama bernama Indonesia.
Dalam Bab 1 hingga Bab 4, buku ini memulai dengan kasus terorisme, yang dilanjutkan dengan sebab musababnya.
Mengapa membahas terorisme? Iru karena terorisme itu bentuk paling ekstrem dari musuh bersama hidup yang damai di ruang publik.
Bahkan dibtahun 2018, evolusi terorisme di Indonesia sampai pada titik yang mengkhawatirkan. Survei LSI Denny JA bulan Juli 2018 menunjukkan tingginya kekhawatiran itu. Sebanyak 82 persen warga makin prihatin dengan terorisme yang melibatkan ibu rumah tangga beserta anak anak.
Selanjutnya buku kecil ini akan diterjemahkan ke dalam manual pelatihan. Membalikkan trend pro Pancasila agar dominan kembali juga membutuhkan para juru bicara dan pejuang. Para juru bicara ini perlu dilahirkan dan difasilitasi agar beranak pianak.*
Juli 2018
Pengantar buku Denny JA dkk: Rumah Bersama Bernama Indonesia: Dari Terorisme Menuju Toleransi Masyarakat yang Majemuk (2018)