MENU

Kedatangan Raja Salman dan Jawaban Doa Umat

Hari ini, Rabu (1/3) Raja Salman bin Abdul Aziz direncanakan tiba di Indonesia. Kedatangan raja Arab Saudi, pelayan dua tanah suci umat Islam di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini, tentunya tidak dapat dipisahkan dari memaknainya sebagai silaturahimnya dua negara muslim dan dua saudara muslim.

Dalam agama Islam, persaudaraan seagama tidak pernah terpisah karena perbedaan suku, budaya, bangsa, ras, warna kulit, atau apapun yang terkait faktor sosiologis, biologis maupun teritorial. Allah Tuhannya telah menyatukannya dengan kitab suci yang sama yaitu Alquran dan kiblat yang sama, yaitu Kakbah.

Bukan kebetulan, jika Alquran yang dihina oleh seorang terdakwa yang kini kembali menjabat sebagai gubernur Jakarta di negara Indonesia, adalah Alquran yang sama diimani dan menjadi kitab suci Raja Salman dan rakyatnya di negara Arab Saudi. Dan bukan kebetulan pula, jika kiblat salat umat Islam di Indonesia adalah kiblat yang sama bagi Raja Salman dan rakyatnya di Arab Saudi. Mengapa bukan kebetulan?

Bagi seorang muslim, tidak ada kejadian yang kebetulan di muka bumi ini. Semuanya dibawah kendali dan atas izin Allah Rabb Aalamiin. Yaitu Allah, Tuhan yang menciptakan, menguasai dan mengatur seluruh alam ini.

Sejak kecil, seorang muslim sudah hafal dan mengamalkan ayat suci Alquran Surat Al Fatihah ayat 2: Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin di setiap rakaat dari saolatnya, di setiap mendapatkan nikmat dari Allah, di setiap menyelesaikan sebuah pekerjaan, dan di setiap awal dan penghujung khotbah dan munajat doanya. “Segala pujian hanya bagi Allah, Tuhan pencipta, penguasa dan pengatur seluruh alam.” Begitu makna ayat tersebut.

Doa-doa yang dilantunkan umat Islam di Indonesia pada momen salat Jumat (2/12) yang konon terbesar yang pernah ada di dunia. Termasuk dalam rangkaian gerakan salat Subuh berjamaah yang merambah berbagai kota-kota besar di tanah air, selain sebagai bagian ibadah yang diperintahkan Allah, sekaligus sebagai wujud ikhtiar permohonan langsung kepada Raja Diraja pengatur dan penguasa alam. Setelah sebelumnya umat dibimbing para ulama melakukan berbagai ikhtiar konstitusional kepada aparat pemerintah dan pemimpin negara.

Allah berfirman dalam Alquran Surat Al Mu’min pada awal ayat 60 yang artinya: “Dan Tuhan kalian berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuk kalian.” Adalah ayat yang juga diimani umat Islam di seluruh dunia, bahwa Allah yang mengatur alam ini akan mengabulkan doa yang dipanjatkan umat Islam dimana pun berada.

Jauh disana, di sisi benua yang berbeda, Raja Salman dikenal sebagai raja pecinta Alquran dan salat berjamaah tepat waktu. Sejak masih sebagai pangeran, beliau selalu mengadakan lomba menghafal Alquran untuk anak-anak di negaranya. Dikutip dari laman Arab News, beliau sudah hafal Alquran sejak umur 10 tahun. Meski ditengah kesibukan, beliau selalu mengkhatamkan Alquran 3 kali di bulan Ramadhan.

Bukan tidak mungkin, kehadiran raja pecinta Alquran di negara yang umatnya sedang berikhtiar segala upaya menuntut agar penista Alquran ditangkap dan dihukum berat, sebagai jawaban dari doa umat selama ini. Karena sekali lagi, tidak ada kejadian yang kebetulan di muka bumi ini. Semuanya dibawah kendali dan atas izin Allah Rabb ‘Aalamiin. Tuhan yang telah menurunkan Alquran Surat Al Maaidah ayat 51 dan Tuhan yang memerintahkan umatnya untuk berdoa kepada-Nya dan berjanji menjawabnya. Allahu ‘alam bishowwab. Walhamdulillahi Rabbil ‘Aalamiin.

Penulis adalah pengasuh majelis taklim Roihatul Jannah dan ketua GMKM Jogjakarta

EDITOR: Rizky

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER