E. Era disruption adalah fase ke-3 dari 6 fase Exponential Growth. Yang menelorkan teori ini adalah Peter Diamandis (Co-founder dari Singularity University tersebut). Menurut beliau, abad ini akan ditandai perubahan besar-besaran yang terjadi dalam 6 fase (6D’s of Exponential Growth):
- Digitalization; Transformasi dari analog menjadi Digital. Misal: Kodak menemukan Foto Digital. Atau Musik, Film, Buku, dll dijadikan bentuk digital MP3, MP4, PDF, dll.
- Deception; Kodak tertipu karena dikira ini teknologi amatir yang ndak bakal bisa menggantikan keindahan dan ketajaman foto manual, karena saat itu resolusinya masih 0,1 Mega Pixel.
- Disruption; Diluar kendali Kodak, tiap 18 bulan, ketajaman foto digital naik 2x lipat secara eksponensial. Dan pada saat ketajamannya mencapai 2 Mega Pixel, kualitasnya sudah sama dengan foto analog. Saat itulah Kodak mulai terdisrupsi. Fase inilah yg bikin kehebohan disana sini, karena di fase ini, Uber mendisrupt perusahaan taxy, AirBnB mendisrupt Hotel, dll. Terjadi kepanikan masal karena dipikir dunia (minimal bisnis kita) akan runtuh.
- Dematerialization; semua produk digital akhirnya tidak perlu wadah “material” karena tiba-tiba semua bisa disimpan di Cloud yang siap diunduh kapanpun dan dimanapun. Jadi silahkan dibuang semua hardisk yang beirisi koleksi foto digital anda. Upload aja ke Google Foto yang gratis penyimpanannya, kapanpun, dimanapun, menggunakan alat apapun yang kompatibel, jika anda perlu foto itu tinggal download.
- Demonetization; Begitu semua tidak dalam wadah material, maka harganya makin lama makin turun. Dan satu saat bisa sangat murah dan terjangkau buat semua. Begitu buku sudah di Pdf kan, harganya nyaris Nol. Silahkan asja ke koleksi 300 juta buku gratis di www.pdfdrive.net. Sekarang semua Musik, foto, buku, film, serial TV sudah dibuat versi digitalnya, yang kita masih diminta bayar, tapi ini makin lama makin murah, karena tidak ada lagi “biaya cetak”.
- Democratization; Pada puncaknya, semua produk akan menjadi murah dan tersedia buat semua orang. Anda telah merasakan sebagian, Video call gratis, HP Murah, Belajar dan baca buku, nonton Film dan dengar musik gratis, dll. Inilah fase Abundance for All: Keberlimpahan untuk semua. Peter Diamandi menulis buku khusus yang menjelaskan fenomenna “Abundance” ini. Sekedar intermezzo; Saat Bill Clinton mempromosikan buku ini, Peter ditanya oleh Bill, “Mengapa anda jadi orang kok sangat optimis?” Peter menjawabnya, “Karena saya tidak pernah baca berita (apalagi hoax), dan saya hanya percaya sama data-data ilmiah. Dan semua data ilmiah ini mengarah kesana, bahwa kita semua akan berkelimpahan, abundance for all”. Mungkin ada baiknya kita tiru kebiasaaan Peter Diamandis ini agar kita tidak serba pesimis dan ketakutan: Jangan banyak baca berita, mulailah baca data-data ilmiah.
Analisa Renald kasali sudah disusupi unsur politik hingga analisanya sekarang miring miring
Analisis jitu, jangan banyak baca berita.