Ustadz Abdul Somad adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Ketika orang mendengarkan ceramahnya pun merasa nyaman sekaligus terhibur dengan intermezonya. Maka tak pelak, beliau banyak mendapatkan banyak pengikut diberbagai daerah di Indonesia.
Melalui berbagai tayangan media sosial kehadiran Usatadz Abdul Somad di Propinsi Bali beberapa waktu lalu banyak mendapatkan perhatian dan keprihatinan atas ulah para oknum yang ingin mengusir UAS. Bahkan, sebagian dari mereka membawa senjata tajam. Eronisnya, aparat penegak hukum seakan tak berdaya apa-apa.
Saudaraku.. Jika engkau mengaku menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kami pun umat Islam mempunyai hak yang sama. Bukan hanya Bali, NKRI adalah milik semua rakyat yang ada di belahan Nusantara ini.
Saudaraku.. Jika engkau memperlihatkan sikap arogansi kepada khalayak umum dengan melakukan persekusi pada ulama’ kami. Lantas apa arti saya NKRI, saya Pancasila dan saya Indonesia.
Saudaraku.. Jika engkau mengandalkan kekuatan, kehebatan dan kekebalan kepada kami. Lantas apakah hal itu cukup memuaskan nafsumu agar kami takut dan patuh kepadamu. Ingatlah saudaraku.. Bahwa diatas langit masih ada langit.
Tidak semua yang engkau anggap diam dan lemah itu tak berdaya. Kami pun umat Islam punya pepatah “Seperti Buku Gaharu” Seorang /Kelompok akan memperlihatkan kekuatannya ketika sudah diperlukan. Maka janganlah bertindak “Adigang, Adingung dan Adiguno” janganlah engkau merasa mempunyai kekuatan sehingga dengan seenaknya melecehkan dan berlaku tidak adil kepada umat lain.
Dalam setiap agama itu diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai kepada siapapun. NKRI harga mati bukan milik suatu kelompok dan agama tertentu saja. NKRI harga mati bukan hanya cukup diucapkan. Dan NKRI harga mati tidak hanya cukup ditulis di sepanduk dan baju saja. Lebih dari itu, NKRI harga mati adalah butuh pengorbanan yang nyata baik jiwa maupun raga.
Jiwa NKRI bisa menghargai, mengayomi dan selalu mendoakan agar bangsa Ini bisa damai dan sentosa, dijauhkan dari marabahaya. Raga NKRI berupa tenaga dan pikiran ikut memberikan kontribusi yang positif berupa apapun kepada bangsa dan negara Indonesia.
Salam dari umat Islam yang engkau anggap tidak Pancasila dan membela NKRI.
Suhud Mas’ud (NU mulai dari kandungan)