Kotawaringin Barat – Ratusan Nitizen mengecam ulah sejumlah pria yang berciuman di taman kota Pangkalan Bun Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah. Pasalnya, sekitar tanggal 7 Januari 2018 malam, beberapa pria yang menyebutkan dirinya sebagai komunitas LGBT bercumburayu layaknya pasangan suami istri di tempat keramaian.
” Mereka berciuman di depan pengunjung taman, termasuk anak-anak. Mereka baru berhenti ketika mendapatkan teguran keras dari banyak orang, ” jelas seseorang yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (15/1).
Ia juga mengatakan sekelompok pria tersebut akhirnya membubarkan dirinya serta ada yang menggerutu karena menganggap dirinya tidak diterima masyarakat dan juga akan dilaporkan ke Polisi. ” Komunitas ini bubar saja lah, karena sudah diketahui banyak orang,” ucap salah satu diantara mereka, sesuai penjelasan narasumber.
Menyikapi peristiwa memalukan tersebut, beragam ungkapan kekecewaan nitizen pun bermunculan.
” Bila berani betampai di publik… berti ini sebuah virus yg tersebar dan mematikan.. cepat2 basmi dan asingkan… ini penyakit luar biasa dan mewabah… jauhkan bala pangkalanbun dapat musibah gara2 LGBT (pecinta lubang tai), ” tulis akun Facebook arief gim.
Begitu juga ada harapan dari nitizen yang menyampaikan kepada pihak-pihak terkait agar menertibkan komunitas yang dianggap tidak sejalan dengan budaya Indonesia.
” Buat instansi pemerintah yg memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah. Mohon di adakan patroli ja kalo gitu 😂😂😂🙈 salam damai buat semua , semoga hal tersebut tidak berkembang biak, kalo ketangkap tolong di bina ,bukan di hina, kasian juga bah, ” tulis rainer.
Warganet berharap peristiwa tabu yang dianggap memalukan tersebut segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Karena jika dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan menjadi wabah virus yang bisa menggerogoti moral generasi bangsa Indonesia.