Pangkalan Bun – Sosok Wanita sederhana, Mar’atus Sholihah (30) warga desa Melawen Kecamatan Pangkalan Lada ini patut mendapatkan diteladani ketika terpilih menjadi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) pada 2013 silam. Pasalnya, ibu dari tiga anak ini mulai berusaha menghidupkan kembali kegiatan ke-NU-an yang saat itu beku.

” Setelah terpilih menjadi ketua PAC Fatayat, saya mulai dengan mengundang 35 anggota Fatayat. Alhamdulillah, yang hadir cuma 3 orang, ” ucap Mar’atus dengan nada sedih kepada Kontributor NU Online Kalteng, Selasa, (12/12/2017).

Menurutnya, awal kepemimpinannya bertepatan dengan tahun politik. Maka tak ayal jika ada batasan untuk berkumpul, meskipun hanya kegiatan-kegiatan baca Al-Qur’an, shalawat dan tahlil, dan juga membicarakan soal syiar agama.

” Cukup berat waktu itu, meski saya sudah hati-hati dalam mengumpulkan anggota Fatayat. Namun masih saja ada yang menganggap itu bagian dari politik,” ujar istri A. Rozikin Z. Ketua PAC Ansor Pangkalan Lada.

Seiring dengan berputarnya waktu, gagasan-gagasan mulai mucul. Tepatnya pada tahun 2015 ia ingin membentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) Fatayat NU tingkat Kecamatan yakni usaha membuat sapu lidi dari pelepah kelapa sawit. Namun, gagasan tersebut tidak serta merta bisa dterima oleh anggotanya, bahkan suaminya sendiri pun menolaknya.

” Bukan hanya ditolak anggota saja, suami saya sendiri juga tidak setuju. Bahkan ada yang bilang ide gila, ” imbuhnya.

Perempuan kelahiran Banyuwangi Jawa Timur ini rupanya tidak mudah berputus asa. Dengan keterbatasan ekonomi ia mengajak putranya yang masih kecil mengumpulkan pelepah kelapa sawit yang sudah tidak terpakai. Dengan telaten ia bersama anak-anaknya mulai membuat sapu lidi dan dijualnya.

” Sapu lidi yang sudah jadi saya jual selakunya. Bukan soal harga, namun saya ingin memberikan contoh kepada anggota Fatayat lainnya, ” tandasnya.

Buah ketelatenannya, pada tahun berikutnya ia memberanikan diri mengirim pesan singkat (sms) kepada H. Ujang Iskandar Bupati Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang sekaligus menjadi Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) tingkat kabupaten.

” Alhamdulillah, dengan usaha dan doa akhirnya kami mendapatkan pinjaman dari H. Ujang Iskandar PC NU untuk modal UMK ini. Setelah kami lounching, mulailah mereka mengenal dan selanjutnya kami bentuk 10 ranting Fatayat NU dari 11 desa ” pungkasnya. (Suhud Mas’ud)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama