Berikut adalah gambaran peradaban-peradaban yang mempengaruhi keadaan di Semenanjung Arabia (slide Dr. Hendra Kurniawan, Lc, MSi):
Laut Tengah dan Laut Merah
Peradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang dan tersebar ke pantai-pantai Laut Tengah atau di sekitarnya, di Mesir, di Asiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang sampai saat ini perkembangannya tetap dikagumi dunia: perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang pertanian, perdagangan, peperangan serta dalam segala bidang kegiatan manusia.
Tetapi, semua peradaban itu, sumber dan pertumbuhannya selalu berasal dari agama.
Bizantium Pewaris Romawi
Pada saat pertentangan antara Romawi dengan Bizantium meruncing, Bizantium akhirnya memisahkan diri dengan kekuasaan sendiri, sebagai ahli waris Kerajaan Romawi yang menguasai dunia.
Puncak keruntuhan Kerajaan Romawi tatkala pasukan Vandal yang buas datang menyerbu dan mengambil kekuasaan pemerintahan.
Antara dua kekuatan
Kedua kekuatan berhadap-hadapan ialah: kekuatan Kristen dan kekuatan Majusi, kekuatan Barat berhadapan dengan kekuatan Timur. Bersamaan dengan itu kekuasaan-kekuasaan kecil yang berada di bawah pengaruh kedua kekuatan itu, pada awal abad keenam berada di sekitar jazirah Arab.
Kedua kekuatan itu masing-masing mempunyai hasrat ekspansi dan melakukan penjajahan. Pemuka-pemuka kedua agama itu masing-masing berusaha sekuat tenaga untuk menyebarkan agamanya atas kepercayaan agama lain yang dianut sebelumnya.
Lalu-Lintas Kafilah
Pada masa itu orang belum merasa begitu aman mengarungi lautan guna mengangkut barang dagangan atau mengadakan pelayaran. Jazirah Arab masa itu merupakan daerah lalu-lintas perdagangan yang diseberangi melalui Mesir atau melalui Teluk Persia, lewat terusan yang terletak di mulut Teluk Persia.
Lingkungan jazirah penuh dengan jalan kafilah. Yang penting di antaranya ada dua. Yang pertama berbatasan dengan Teluk Persia, Sungai Dijla, bertemu dengan padang Syam dan Palestina, yang diberi nama Jalan Timur.
Sedang yang kedua berbatasan dengan Laut Merah; dan karena itu diberi nama Jalan Barat. Melalui dua jalan inilah produksi barang-barang di Barat diangkut ke Timur dan barang-barang dari Timur diangkut ke Barat.