Dalam hal regulasi misalnya, lanjut Bhima, aturan soal paten cukup lemah.
“Persoalan paten ini sangat mendesak karena ranking Indonesia dalam jumlah paten terdaftar berada diurutan ke 103 dari 127 negara alias salah satu negara yang sedikit kontribusinya terhadap inovasi di dunia,” kata Bhima.
Hal kritis lainnya yang perlu dibenahi adalah minimnya belanja litbang atau riset. Belanja riset Indonesia hanya sebesar 0,2% terhadap PDB selama dua tahun terakhir. Padahal, negara lain di ASEAN seperti Singapura dan Thailand sudah diatas 2,5%.
Menurut Bhima, dengan anggaran Pemerintah yang terbatas dalam hal riset, peran swasta harus lebih banyak dilibatkan. Sektor swasta bisa berkontribusi apabila ekosistem riset termasuk kebijakan inovasi, khususnya berkaitan dengan paten mendukung.
“Aspek utama untuk mendorong tercapainya misi ini adalah dengan memiliki perlindungan paten yang kuat bagi seluruh pelaku inovasi dibidang ICT,” kata dia.
Kata Bhima, hasil penelitian INDEF pun menemukan adanya korelasi yang positif antara paten dan pertumbuhan ekonomi. Setiap 1% kenaikan jumlah paten yang terdaftar berkorelasi positif dan signifikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 0,06%. Artinya bila jumlah paten bisa naik sepuluh persen saja maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi 0,6 %. Selisih yang tidak kecil mengingat tiga semester ini rate pertumbuhan Indonesia sulit naik dari angka 5.01 %.
Kemudian, imbuh Bhima, linkage antara inovator dan industri harus dibangun. Ia menyebut, Fintech berbasis mobile apps merupakan contoh sukses dari pengembangan teknologi tersebut. Dimana segmen masyarakat di pedesaan yang sebelumnya unbankable bisa diakses oleh teknologi Fintech.
“Ini membuat UMKM bisa meningkatkan produksinya dan naik kelas jadi pemain skala menengah besar,” tukasnya.
Pengguna internet di Indonesia sendiri telah mencapai 133 juta orang atau sekitar 50 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Diharapkan, dengan kemudahan akses internet nantinya dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial pada masyarakat. (Achmad/SU02)