Bosco Verticale di Milan Italia adalah gedung yang memiliki hutan di atasnya atau istilahnya Vertical Forest yang di desain oleh Stefano Boeri Architetti. Yang dimaksud dengan Vertical Forest adalah gedung bertingkat yang disetiap lantainya diletakkan pot-pot berisi tanaman atau pohon.
Dengan adanya tanaman disekitar gedung maka akan menciptakan kelembaban, penyerapan CO² dan debu, memproduksi Oksigen serta melindungi dari sinar x dan mengurangi polusi suara.
Setiap ruangan di dalam gedung yang memiliki balkon ditanami pepohonan, pada saat musim panas dibuat sebagai pelindung dan saat musim dingin tanaman akan masuk sebagian ke dalam ruangan. Sistem pengairannya dengan menggunakan air sisa yang diolah dari sistem pengelolaan gedung.
Proyek berikutnya dari Boeri Studio adalah Vertical Forest di Nanjing, RRC dengan 2 tower berketinggian 200 dan 180 meter. Gedung yang berisikan museum, sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan dan hiburan ini rencananya akan selesai di tahun 2018.
Isu lingkungan sangat penting di era seperti sekarang ini apalagi di Negeri Tiongkok, dengan tingkat polusi yang cukup tinggi diharapkan bisa mengurangi emisi dengan hadirnya bangunan yang memiliki konsep menyatu dengan alam ini. Di beberapa negara seperti Belgia, Australia dan Singapura pun sudah memulai pembangunan gedung dengan desain Vertical Forest ini.
Di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung pun dengan tingkat polusi yang cukup tinggi seharusnya bisa menerapkan desain bangunan yang berkonsep menyatu dengan alam ini. Tentunya pohon yang digunakan masih tersedia banyak dan diharapkan bisa menjadi paru-paru kota tersebut. Apalagi bila ditambah dengan panel tenaga surya sebagai suplai tenaga listriknya, sudah tentu dipastikan inilah bangunan gedung masa depan idaman yang ramah lingkungan, hemat energi dan masih banyak keutungan – keuntungan lainnya.
Semoga ada arsitek – arsitek anak Bangsa yang akan mengikuti jejak Stefano Boeri ini sehingga mampu menghasilkan karya arsitektur yang ramah lingkungan dan memanfaatkan hasil alam di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi ini.
EDITOR: Harun A