MENU

Data Pengguna Indonesia Bocor, Pemerintah Minta Facebook Tutup Aplikasi Pihak Ketiga

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta Facebook menutup aplikasi pihak ketiga karena penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica melalui aplikasi pihak ketiga berupa kuis.

“Kami minta Facebook untuk melakukan shutdown atas aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama kuis-kuis semacam Cambridge Analytica. Itu dimatikan dulu di Indonesia,” ujar Rudiantara di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Kamis (5/4), setelah melakukan pertemuan dengan pihak Facebook.

Rudiantara juga meminta audit dari Facebook atas aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak lain agar tidak sampai berdampak pada masyarakat Indonesia.

Semua media sosial, termasuk Facebook harus patuh dengan aturan di Indonesia, kata dia, terutama pada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi karena kasus Cambridge Analytica soal data pribadi.

Selain sanksi adminstrasi berupa teguran lisan dan tulisan, sanksi yang berkaitan dimungkinkannya hukum badan atau pidana, telah dikoordinasikan dengan Kapolri.

“Meski ini bukan delik aduan, jadi ini deliknya delik umum, tetapi kami bekerja sama untuk memprosesnya,” ucap dia.

Rudiantara pun mengimbau masyarakat, tidak menggunakan media sosial dulu dan menunggu sampai seluruhnya tertata dengan baik, apalagi berkaitan dengan penyalahgunaan data pribadi pengguna media sosial.

Apabila tidak dapat menahan keinginan mengakses media, ia berpesan agar masyarakat hati-hati mengenai informasi yang ingin dibagikan di media sosialnya.

“Kita sering begitu aja mudah menerima kalau diminta macam-macam, jadi timbang apa yang ingin dibagi atau menyerahkan informasi di platform media sosialnya,” ucap Rudiantara.

Ada pun Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan kerja sama dengan pihak ketiga akan diaudit untuk menghindari skandal seperti Cambridge Analytica terjadi kembali.

“Untuk saat ini yang dinotifikasi sudah, hal itu satu aspek yang akan diaudit oleh kami, untuk memastikan bukan hanya Cambridge Analytica, aplikasi lain sudah berjalan platform kami,” kata Ruben. (Ant/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER