Prancis sedang menyelidiki dugaan bahwa Presiden Nicolas Sarkozy menerima uang tunai lima juta euro (sekitar Rp84,4 miliar) dari Libya untuk mendanai kampanye pemilihannya pada 2007.
Tymoshenko dua kali menjabat sebagai perdana menteri dan dijebloskan ke penjara oleh mantan presiden Viktor Yanukovich dalam kasus yang dikecam oleh para pemimpin negara-negara Barat sebagai peradilan yang tebang pilih.
Tymoshenko, yang dikenal karena keunikan tata rambutnya, kalah dalam pemilihan presiden pada 2014, namun jajak pendapat terbaru oleh Rating menunjukkan bahwa ia berada di atas Poroshenko dengan mendapatkan dukungan 18,7 persen sementara sang presiden petahana mendapatkan 15,6 persen.
Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan berlangsung pada Maret 2019.
Ketika Tymoshenko menjabat sebagai perdana menteri pada 2007-2010, Kiev dan Tripoli mencapai sejumlah kesepakatan perdagangan, termasuk rencana bagi Libya untuk mengembangkan pertanian gandum seluas 100.000 hektar di wilayah Ukraina.
Gaddafi berkunjung ke Kiev dalam lawatannya ke sejumlah negara bekas Soviet pada 2008, tiga tahun sebelum ia digulingkan dan dibunuh oleh para gerilyawan. (Ant/SU03)