NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi, Kamis (29/6), mengecam pembunuhan yang dilakukan dengan alasan untuk melindungi sapi.
“Membunuh manusia dengan alasan Gau Bhakti (pemujaan sapi) tak bisa dipercaya. Hal seperti ini yang tak akan disetujui Mahatma Gandhi,” ujar Modi.
Modi menambahkan, dia merasa sakit dan sedih atas kondisi yang terjadi belakangan di India termasuk pembunuhan dengan alasan penghormatan terhadap sapi.
“Tak seorang pun di negara memiliki hak untuk main hakim sendiri. Kekerasan tak akan menyelesaikan masalah apapun,” tambah Modi.
Komentar Modi ini muncul hanya beberapa hari setelah seorang pria bernama Junaid Khan, 16 tahun, tewas ditikam secara brutal oleh sekitar 20 orang di sebuah kereta di pinggiran New Delhi. Remaja Muslim itu dituduh mengangkut daging sapi bersama saudara laki-lakinya.
Pembunuhan Junaid Khan memicu aksi protes di seluruh India pada Rabu (28/06) untuk melawan gelombang serangan terhadap umat Islam yang dituding melakukan pembunuhan terhadap sapi atau makan daging sapi. Protes membela warga muslim ini juga diikuti warga Hindu yang menolak kekerasan.
Sejumlah spanduk atau poster pun muncul mewarnai aksi demo tersebut, di antaranya “Not in My Name” dan “Stop Cow Terrorism”. Setidaknya aksi demo tersebar di 10 kota di India, termasuk Mumbai, Kolkata dan Delhi. Hashtag #NotInMyName pun dengan cepat mulai tren di Twitter dan menghasilkan banyak tanggapan.
Diketahui, banyak orang Hindu menyembah sapi dan menganggapnya sebagai hewan suci bagi agama mereka. Sehingga memakan daging sapi dianggap hal yang tabu.
Selama beberapa waktu terakhir aksi main hakim sendiri terjadi di banyak kota India. Selain pembunuhan terhadap Junaid Khan, sebelumnya juga terjadi peristiwa seorang pria dipukuli dan rumahnya dibakar oleh gerombolan orang yang menuduhnya membantai seekor sapi di negara bagian Jharkhand bagian timur.
Dalam tiga bulan terakhir, lima dari pembunuhan hampir semuanya terjadi di siang bolong dan di area umum yang ramai.
Hampir semua dari 63 serangan serupa yang terjadi sejak 2010, berlangsung setelah Modi dan pemerintahan nasionalis Hindu berkuasa pada tahun 2014. Demikian dilaporkan sebuah situs jurnalisme data, IndiaSpend.
28 orang India, yang 24 di antaranya Muslim, telah terbunuh, dan 124 lainnya cedera sejak 2010 dalam kekerasan yang terkait dengan isu sapi.
Para tokoh masyarakat meminta Modi agar berbuat lebih banyak untuk melindungi 14 persen orang India yang beragama Islam. (IwanY)
Inilah jika Muslim minoritas
tidak apa apa saudara, mereka terus mendzalimi muslim, sdh dinubuatkan oleh nabi sendiri bahwa nanti muslim jumlahnya akan banyak tapi cuma seperti buih dilautan, artinya ya diizaimi sana sini tapi tak bisa banyak berbuat. Dalam hal ini ada hal yang bisa kita ambil hikmahnya, bahwa apa yg dikatakan nabi benar terjadi dan itu artinya nabi adalah benar dan islam agama yg dibawa itu benar. Bersabarlah diatas islam, diatas kebenaran. Kezaliman mereka tidak berbahaya bagi kita muslim; kalau kita mati terzalimi kita syahid, kalau kita tdk syahid berarti kita dilindungi Allah dari kezaliman orang orang tidak beriman itu. distulah enaknya jadi muslim apapun yg terjadi pada kita baik adanya.
Mengerikan
di sini, muslim mayoritas pun, terpinggirkan, apalagi kalo minoritas..
Lihat jika muslim yg minoritas
Lihat jg jika muslim yg mayoritas…indonesia