DUNEDOO – Ketika Indonesia disibukkan banjir, Australia kena dampak cuaca panas. Beberapa desa di negara bagian New South Wales (NSW), Australia, dievakuasi saat kebakaran semak dan hutan mengancam pemukiman. Menurut pemadam kebakaran, setidaknya ada 97 titik api temasuk 37 tak terkendali. Seorang remaja 13 tahun dan pria 40 tahun, pada Ahad (12/2), didakwa memicu kebakaran.
Kondisi ini lebih buruk daripada kebakaran ‘Sabtu Hitam’ di Victoria pada 2009 yang menewaskan 173 orang. Gelombang panas kali ini mengeringkan semak sehingga gampang terbakar. Angin kencang dari gurun mengipasi bara. Lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran dan relawan diterjunkan mengendalikan api.
“Ini hari terburuk dalam sejarah New South Wales. Kebakaran mencapai peringkat bahaya tertinggi,” kata Shane Fitzsimmons, kepala Pemadam Kebakaran Pedesaan NSW. “Satu orang diterbangkan ke rumah sakit di Sydney karena menderita luka bakar.”
Kobaran api di timur Dunedoo menyebar cepat di tengah kondisi panas. Peringatan darurat dikeluarkan untuk beberapa daerah. Penduduk diberitahu untuk mengungsi jika bisa. Atau, mencari perlindungan dan menghindari semak atau padang rumput jika terlambat untuk mengungsi.
Cuaca panas sejak Jumat menyebabkan pembatalan acara olahraga besar dan menaikkan kebutuhan listrik. Pabrik kertas, pengolahan air, perusahaan peleburan aluminium Tomago, dan sejumlah bisnis lain menghentikan operasi sejak Jumat untuk menghemat energi.
Suhu di beberapa wilayah meningkat di atas 450C. Di Queensland, di sebelah utara New South Wales, suhu mencapai rekor lebih dari 400C. Secara keseluruhan, sebagaimana diungkap Biro Meteorologi pada Oktober 2016, suhu rata-rata Australia naik sekitar 10C sejak 1910.
INTERNASIONAL seruji.com