SYDNEY – Beda dengan ketika kasus eksekusi Bali 9, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia mendapat respons positif dari media setempat. Pada April 2015, bahkan Galeri Potret Nasional di Canberra menurunkan foto Jokowi, saat eksekusi warga Australia dalam kelompok 9 yang ditangkap karena narkoba di Bali. Dalam kunjungan Jokowi pada Sabtu dan Minggu (25-26/2), media Australia relatif objektif.
Koran The Australian edisi 25 Februari memberi judul; Joko Widodo, Malcolm Turnbull mending fences. Dalam komentar berita dituliskan, “Kunjungan kenegaraan pertama Joko ‘Jokowi’ Widodo ke Australia dijadwalkan terjadi di tengah purple patch (kondisi yang tiba-tiba sangat menarik) yang langka dalam hubungan dengan Indonesia –negara tetangga yang persahabatan dan kepercayaan telah lama kita didambakan meskipun kita sesekali mengintip dari atas pagar.”
Majalah Australian Financial Review lewat situs www.afr.com memberi judul, President Joko Widodo in Australia to talk business, China and counter-terrorism. Kalimat pertama yang ditulis wartawan Lisa Murray adalah, “Para pemimpin dari Indonesia dan Australia tampaknya selalu bertemu dalam upaya untuk memperbaiki hubungan.” Ia lalu mengungkapkan sejumlah kasus antara lain; larangan ekspor ternak, kebijakan ‘stop the boats’, hingga eksekusi atas warga Australia penyelundup narkoba.
Sky News membuat judul, Widodo arrives in Australia to talk business. “Langsung ke bisnis, Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari pertama perjalanan resmi pertama ke Australia, berbicara perdagangan dan investasi dengan beberapa perusahaan terbesar di negara ini. Kedatangan Mr Widodo pada Sabtu bertepatan dengan pengumuman eksportir ternak hidup Australia akan mendapatkan akses pasar lebih baik ke Indonesia, serta janji bahwa persetujuan perdagangan yang lama ditunggu antara kedua negara akan diselesaikan tahun ini.”
Australian Broadcasting Corporation membuat judul, Joko Widodo expected to talk trade, trust, tourism and foreign tensions on Australia trip. Samantha Hawley, kepala biro di Indonesia, menuliskan, “Presiden Indonesia Joko Widodo membuat kunjungan bilateral pertama ke Australia –pertanda masalah ketegangan militer awal tahun ini telah terselesaikan dan hubungn kedua negara sudah stabil.”