QUANG NGAI, SERUJI.CO.ID – Vietnam memperingati 50 tahun pembunuhan massal My Lai pada Jumat (16/3) dalam sebuah upacara di lokasi pembunuhan yang dihadiri oleh mereka yang selamat dalam peristiwa tersebut, keluarga mereka, dan sekitar 60 veteran Perang Vietnam Amerika Serikat serta para aktivis anti perang.
Tentara Amerika membunuh 504 orang pada 16 Maret 1968 di Son My, kumpulan desa-desa antara pesisir di bagian tengah Vietnam dan daerah pegunungan, dalam sebuah insiden yang di Barat dikenal dengan nama pembunuhan massal My Lai.
“Setelah perdamaian dipulihkan di negeri ini, warga Son My berhasil mengatasi rasa pedih dengan pemberian maaf dan membuka tangan mereka dengan tulus menyambut para veteran AS di sini sebagai tempat ziarah, sebuah tempat untuk menghadapi kebenaran, menghadapi diri sendiri dan menemukan ketenangan pikiran di tanah yang menerima,” kata Dang Ngoc Dung, wakil ketua Komite Rakyat Provinsi Quang Ngai dalam acara itu.
Mereka yang selamat dalam pembunuhan massal itu mengatakan kepada Reuters mengenai masa kegelapan dan keheningan pada jam-jam setelah pembunuhan sementara mereka bergegas mengubur kerabat yang meninggal takut pihak Amerika mungkin menyerang lagi.
Itulah kejahatan perang AS yang terburuk dan terekam di Vietnam tetapi acara tersebut di lokasi itu, sekarang tempat untuk mengenang bagi para korban, relatif tak terekspose besar di tengah-tengah menghangatnya hubungan antara Washington dan Hanoi.
Acara itu berlangsung sepekan setelah kunjungan sebuah kapal induk pesawat AS ke pelabuhan kota Danang, dekat lokasi acara, merupakan bukti menghangatnya hubungan antara dua negara bekas musuh itu. (Ant/SU05)