HANOI, SERUJI.CO.ID – Topan Damrey menewaskan sedikitnya 19 orang di Vietnam tengah dan selatan pada Sabtu (4/11), kata laporan pemerintah, setelah topan tersebut menyapu negara itu beberapa hari menjelang pertemuan puncak pemimpin Asia-Pasifik.
Damrey mencapai daratan pada pukul 04.00 waktu setempat dengan angin berkecepatan hingga 90 kilometer per jam, yang menghancurkan lebih dari 1.000 atap, merobohkan ratusan tiang listrik dan menumbangkan pohon.
Sedikit-dikitnya 12 orang hilang dan lebih dari 370 rumah ambruk, kata komite pencarian dan penyelamatan negara komunis tersebut. Lebih dari 33.000 orang diungsikan.
Pemerintah sebelumnya mengatakan enam kapal terbalik di Laut Cina Selatan dengan 61 orang di dalamnya dan 25 orang diselamatkan, namun tidak merinci kemungkinan nasib penumpang lain kapal itu.
Topan tersebut mendarat di dekat kota Nha Trang, yang berjarak sekitar 500 kilometer selatan dari kota pesisir Danang, di mana pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) akan berlangsung minggu depan.
Terdapat beberapa laporan angin kencang dan hujan di Danang, namun tidak ada laporan langsung tentang korban jiwa. Kota tersebut akan menjadi tuan rumah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dari 10 November serta Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan rekan-rekan dari anggota APEC lainnya.
Topan itu bergerak dari daerah pesisir menuju daerah perkebunan kopi utama dari produsen biji kopi robusta terbesar di dunia. Para pedagang memperkirakan topan akan membuat penundaan masa panen, namun tidak jelas apakah topan apakah akan merusak panen.
Pemerintah mengatakan lebih dari 40.000 hektar tanaman telah rusak, termasuk tebu, sawah dan perkebunan karet. Lebih dari 40 penerbangan dibatalkan.
Banjir menewaskan lebih dari 80 orang di Vietnam utara pada bulan lalu, sementara topan mendatangkan malapetaka di provinsi tengah pada September. Negara berpenduduk lebih dari 90 juta orang itu rentan terhadap badai dan banjir karena garis pantainya panjang. (Reuters/Ant/SU02)