NEW YORK, SERUJI.CO.ID – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terkejut oleh pernyataan kepala staf Angkatan Darat Myanmar mengenai muslim Rohingya, kata wakil juru bicara Guterres pada Senin (26/3).
“Sekretaris jenderal terkejut dengan laporan hari ini mengenai pernyataan yang dikeluarkan oleh Jenderal Senior Myanmar U Min Aung Hlaing,” kata Farhan Haq di dalam satu pernyataan.
Dalam satu pertemuan di Negara Bagian Kachin, Myanmar Utara, Min Aung Hlaing dilaporkan menyebut muslim Rohingya sebagai “orang Benggala” dan mengatakan mereka “tidak memiliki karakter atau kebudayaan yang sama dengan etnik Myanmar”.
Sekretaris jenderal PBB tersebut mendesak semua pemimpin di Myanmar agar mengambil sikap bersatu melawan hasutan kebencian dan mendorong keharmonisan masyarakat, kata pernyataan itu.
“Kepemimpinan semacam itu sangat diperlukan untuk memajukan langkah kelembagaan guna memerangi diskriminasi dan menerapkan saran Komisi Penasehat Rakhine,” katanya.
Sekretaris jenderal PBB itu kembali menyampaikan pentingnya penanganan pangkal kerusuhan dan tanggung jawab Pemerintah Myanmar untuk menyediakan keamanan dan bantuan buat mereka yang memerlukan, kata pernyataan tersebut.
Sementara itu, penting bahwa keadaan dipastikan muslim Rohingya bisa pulang secara sukarela, aman dan bermartabat, tambah pernyataan tersebut. (Ant/SU03)
PENTING sekali untuk mengetahui apa yg diperebutkan disana, bukan hanya masalah Agama atau Etnis. Mungkin hanya waktu yg bisa menjawab…