JOHANNNESBURG, SERUJI.CO.ID – Departemen Kerja Sama dan Hubungan Internasional Afrika Selatan berencana pada Senin (15/1) bertemu dengan kuasa usaha di Kedutaan Besar AS di Pretoria sehubungan dengan pernyataan “mengganggu” yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.
“Departemen tersebut akan menyediakan kesempatan kepada Kuasa Usaha (orang kedua yang bertugas) untuk menjelaskan pernyataan bahwa negara Afrika, bersama dengan Haiti dan El Salvador merupakan ‘lubang kotoran’ tempat asal migran yang datang ke Amerika Serikat.” kata Clayson Monyela, Juru Bicara Departemen Kerja Sama dan Hubungan Internasional Afrika Selatan, di dalam satu pernyataan pada Ahad (14/1).
Trump pada 11 Januari mengatakan ia lebih suka menerima lebih banyak imigran dari Norwegia dan lebih sedikit dari Haiti serta “negara lubang kotoran” di Afrika.
Monela mengatakan Trump mengeluarkan pernyataan yang kasar dan menyinggung. Ia mengatakan Afrika Selatan mendukung pernyataan yang dikeluarkan oleh duta besar Afrika yang mengecam Trump.
“Afrika bersatu di dalam ketegasan martabat rakyatnya di Afrika dan diaspora Afrika. Hubungan antara Afrika Selatan dan Amerika Serikat, antara bagian lain Afrika dan Amerika Serikat harus dilandasi atas pemahaman dan penghormatan timbal-balik,” kata Monyela.
Pernyataan Trump tersebut telah dikutuk banyak pihak di Afrika dan luar benua itu. Pernyataan itu telah kekecam oleh pemerintah, masyarakat sipil dan tokoh kenamaan.
Menteri Luar Negeri Botswana Pelonomi Vensionl-Moitoi menggambarkan pernyataan Trump sebagai “penghinaan” dan “rasis”.
(Ant/SU05)