JAKARTA – Telah beredar luas screenshoot percakapan antara Kabid Humas Polda Kombes Yuwono dan Kapolri Tito Karnavian di media sosial yang berisi tentang rencananya untuk menjatuhkan kredibilitas Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di mata masyarakat.
Kemudian Divisi Humas Polri melalui akun Twitter resminya (@DivHumasPolri) mengklarifikasi bahwa screenshoot tersebut adalah HOAX, pada Jumat (19/05/2017).
Mitra humas
Screenshoot percakapan Kabid Humas Polda Metro Jaya yang beredar di media Sosial maupun di aplikasi chatting adalah HOAX pic.twitter.com/EhxJkVBfPm— Divisi Humas Polri (@DivHumasPolri) May 19, 2017
Hal tersebut tentu saja mengundang banyak netizen bereaksi untuk meminta bukti bahwa chat yang telah beredar luas itu terbukti hoax.
“Kok bisa langsung itu HOAX?? Coba tolong buktikan dulu dong kok main langsung bilang HOAX aja coba buru yang menyebarkannya!!” (@denz1301)
“Kalau merugikan diri sendiri dibilang hoax, tapi bila menguntungkan dibilang asli.” (@mbahliem2)
Tidak sedikit pula netizen yang membalas klarifikasi tersebut membandingkan dengan kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab, seperti sebagian contoh di bawah ini:
“Karena Polri menganggap chat WA fitnah HRS & Firza itu asli, maka saya pun menganggap chat pakpol itu asli & benar adanya. Fair enough ya” (@MayJune_11)
“Muka tembok sekali ya Polisi kita, Chat yang menyeret-nyeret anggotanya saja dia labelin HOAX, giliran chat palsu HRS-FH dibilang ASLI” (@Hagia_Sofia)
“Kesimpulan akhir semua chating pakai medsos yang memfitnah adalah Hoax. Tapi kenapa masih ada yang dikriminalisasi? Apa hukum berlaku beda?” (@Selamat_Sentosa)
“Apa gak sebaiknya dipanggil dulu Pak Kabid Humas Polda Metro dan Pak Kapolri untuk dimintai keterangan soal chat Hoax yg beredar?” (@DPP_LPI)
“Rakyat sebenarnya cerdas pak, bapak-bapak saja yang sepertinya selalu menganggap kita ini bodoh.” (@NanangS66)
“Hoax menurut polisi doang ya… kalau yang menyangkut kepolisian pasti hoax tapi kalau menyangkut umat Islam pasti benar 1000%” (@@van_helzink)
Sampai berita ini diturunkan, sudah lebih dari 500 komentar atas klarifikasi polisi tersebut, rata-rata mereka minta polisi menerapkan prinsip keadilan dalam kasus screenshoot percakapan melalui Whatsapp. Mengingat banyak sekali aplikasi untuk membuat percakapan palsu.
Dan saat ini seorang ulama, Habib Rizieq Shihab, diseret dalam kasus yang berawal dari tersebarnya screenshoot percakapan yang berbau pornografi. Namun dalam pengungkapan kasusnya, malah mendapat perlakuan yang berbeda dari aparat penegak hukum, bahkan terkesan melanggar HAM. (Hezty Azalea)
EDITOR: Iwan Y
Berusaha mempertahankan citra adalah memperburuk citra.
Citra mungkin lebih bisa dipertahankan dengan berlaku adil.
Kalo hoax tangkap dong penyebarnya
Katanya punya big data server buat apa itu