JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) membantah ikut dalam proyek Badan Keamanan Laut, atau disebut proyek Bakamla.
“Saya tidak pernah tahu urusan Bakamla, tidak pernah tahu urusan Bakamla,” kata Setnov di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/1).
Pada Rabu (24/1) Managing Director PT Rohde and Schwarz Erwin Arif mengatakan ada nama Setnov dalam proyek pengadaan “satellite monitoring” dan “drone” di Bakamla.
Hal itu terungkap percakapan anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi dan Erwin melalui “whatsapp” pada Mei 2016.
Fayakhun mengatakan “Bro tadi saya sudah ketemu onta, SN dan Kahar. Semula dari KaBa yang sudah Ok drones, satmon belum. Tapi saya sudah “paksa” bahwa harus drones + satmon total 850. Onta sudah konfirm dengan KaBa dan saya, ok untuk fahmi dapat 2 items, drones dan satmon, 850. Sekarang semestinya onta ketemu fahmi. Begitu OK, saya perlukan Senin dimulai didrop”
Erwin Arief lalu membalas “Ok nanti aku kabarin Fahmi sekarang”.
“Saya tidak tahu, kok selalu menghubungkan nama saya itu apa karena namanya Setya Novanto itu? Saya tidak tahu benar, jahat juga ya kadang ya,” ucap Setnov.
Setnov pun mengaku penyebutan namanya itu adalah pencemaran nama baik.
“Iya, pencemaran nama baik, ya kadang masih dalam keadaan begini cuma prihatin sajalah, nyebut, nyebut, tapi kita lihat lah perkembangannya,” tambah Setnov.
Setnov juga tidak bersedia bila diminta bersaksi dalam kasus proyek Bakamla.