MENU

Sekjen PSSI dan Dirut PT LIB Mangkir dari Panggilan Bareskrim

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal (Dittipidkor Bareskrim) Polri, menjadwalkan pemanggilan kepada Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (Dirut PT LIB) Berlington Siahaan, pada Jumat (21/12), untuk pemeriksaan kasus dugaan pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola. Namun, keduanya tidak bisa memenuhi panggilan Bareskrim.

“Tisha dan Berlington minta minggu depan karena beliau-beliau ada kegiatan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Jumat (21/12).

Namun demikian, lanjut Dedi, penyidik belum menjadwalkan ulang waktu pemeriksaan Tisha dan Berlington secara pasti. Menurutnya, penyidik akan mengatur waktu setelah mengonfirmasi kedua sosok itu lebih dahulu.

“Nanti akan dikonfirmasi lagi waktu beliau-beliau untuk dapat hadir memberikan keterangan,” katanya.

Selain menjadwalkan pemeriksaan Tisha dan Berlington, penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan tiga orang lainnya yakni Manajer Madura FC Januar Herwanto, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sambera, dan Sekjen BOPI Andreas Marbun.

Ketiganya telah datang dan selesai memberikan keterangannya terhadap penyidik.

Hasil dari pemeriksaan ini, penyidik kemudian menjadwalkan pemeriksaan tiga orang lainnya terkait kasus dugaan pengaturan skor di pertandingan sepak bola, pekan depan.

Mereka adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto, Chief Executive Officer (CEO) PT LIB Risha Adi Wijaya, dua orang wasit bernama M. Reza Pahlevi dan Agung Setiawan, Ketua Komisi Displin PSSI Asep Edwin, dan eks anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat, serta Kepala Biro Hukum Kemenpora Sanusi.

Sebelumnya, Januar menuturkan penyidik Dittipidkor Bareskrim mendalami dugaan pengaturan skor di dua laga Liga 2 2018 yang mempertemukan PSS Sleman dan Madura FC, baik di babak penyisihan atau babak 8 besar.

Menurutnya, laga PSS Sleman dan Madura FC di babak penyisihan Liga 2 2018 patut didalami lantaran dirinya mengaku pernah ditawari uang untuk mengalah oleh anggota komite eksekutif (exco) PSSI, Hidayat.

Sedangkan laga PSS Sleman dan Madura FC di babak 8 besar Liga 2 2018 didalami karena gol gol bunuh diri bek Madura FC Muhammad Choirul Rifan terjadi setelah salah seorang pemain PSS Sleman terperangkap dalam posisi offside lebih dulu. (SU05)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

Deddy Mizwar

Asmat, Suku Terkaya Indonesia?

5 Kelemahan Komunikasi Lewat Group Chat