SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Kasus korupsi di Indonesia kian memprihatinkan, hal ini mendorong Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) mengajak mahasiswanya untuk melawan korupsi dengan membangun budaya anti korupsi di lingkungan masyarakat.
Rektor Unusa Prof. Dr. Ir Achmad Jazadie menjelaskan keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi bukan dalam bentuk penindakan, namun dengan cara mengajak masyarakat membangun budaya anti korupsi.
“Mahasiswa diharapkan lebih berperan sebagai motor penggerak gerakan anti korupsi di masyarakat, namun terlebih perlu dibekali pengetahuan (anti korupsi) untuk mereka,” kata Jazadie, di Surabaya, Sabtu (5/5).
Jazadie mengungkapkan pembekalan yang telah diberikan pada mahasiswa UNUSA berupa kegiatan sosial, kampanye anti-korupsi, seminar dan pembekalan langsung dari KPK.
“Korupsi di Indonesia ini sangat mengkhawatirkan, karena akan berdampak pada kehidupan masyarakat, seperti sistem perekonomian yang buruk, demokrasi, politik, hukum, pemerintahan dan tatanan sosial kemasyarakatan,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan bahwa pemberantasan korupsi yang sudah dilakukan selama ini masih belum optimal, dimana terjadi diberbagai tingkatan, bahkan seolah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat.
“Sangking banyaknya kasus korupsi sehingga sudah dianggap sebagai hal biasa, namun jika kondisi ini dibiarkan, maka cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini, maka kita memerlukan upaya luar biasa untuk memberantasnya,” ujar Agus Rahardjo.
(Devan/Hrn)