YOGYAKARTA – Lebih dari 300 brand turut memeriahkan event Hijabmorfosa #4 di Jogja Expo Center yang berlangsung dari tanggal 2-5 September 2017. Gelaran Hijabmorfosa yang keempat ini agak berbeda dari yang sebelumnya, terutama pada segmentasi pasar yang dibidik.
Ika Novitasari, Project Manajer Hijabmorfosa #4 menjelaskan bahwa untuk acara kali ini bukan lagi ditujukan untuk kaum hawa saja.
“Dengan mengusung tagline “The Biggest Muslim Fashion Festival”, kini bukan lagi ditujukan untuk perempuan saja, namun juga banyak produk untuk kebutuhan muslim lainnya seperti baju koko, kopiah, dan busana untuk pria juga,” ujar Ika saat ditemui SERUJI, Ahad (3/9).
Dengan tema “Aku Indonesia”, Hijabmorfosa mengusung harapan tinggi untuk perkembangan industry hijab, dan juga hijab itu sendiri.
“Ya harapannya hijab dapat diterima secara nasional, bahkan internasional,” ujar Ika.
Ika menambahkan, selama ini hijab masih dipandang sebatas kewajiban setiap muslimah saja, padahal hijab saat ini tak hanya bicara mengenai syar’i tetapi juga tetap modis.
Selain menjembatani wirausahawan dibidang hijab dan industri kreatif lainnya agar lebih berkembang, Hijabmorfosa juga mengundang beberapa bintang tamu dan rangkaian talk show yang diisi oleh Fitri Aulia, owner brand Kivitz yang sukses di onlineshop.
Creative workshop akan menghadirkan Hanum Salsabiela Rais, seoarang Jurnalis,penulis buku dan Presenter yang kini terjun ke dunia bisnis/creativepreneur serta Lia Mustafa, desainer fashion yang rancangannya selalu menjadi trendsetter.
Salah satu brand yang ikut tampil dalam Hijabmorfosa kali ini adalah Sogan Batik. Tampilan display di booth Sogan tampak apik dengan berbagai macam batik yang berwarna-warni.
Menurut Vika, Brand Manajer Sogan, mayoritas brand Sogan menggunakan batik asli Yogyakarta.
“Harapannya dapat bekerjasama dengan para pengrajin batik, dan melestarikan batik dan yang terpenting adalah tetap melestarikan proses membatiknya,” jelas Vika.
Brand asal Yogyakarta ini mengaplikasikan tema “Aku Indonesia” dengan produk aneka baju muslimah perpaduan batik dan juga tenun Ternate.
“Dari memperhatikan busana terlebih dahulu, semoga keimanannya juga turut mengikuti,” pungkas Vika. (Hanif/Hrn)