SEMARANG, SERUJI.CO.ID – Seluruh putra dan putri ulama karismatik Nahdlatul Ulama Kiai Haji Maimoen Zubaer kompak mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yusuf) pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.
“Berita bahwa adik saya (Ahmad Wafi Maimoen, red.) mendukung Sudirman Said itu 100 persen salah, Wafi bahkan tidak datang pada pendaftaran Sudirman Said ke KPU Provinsi Jateng kemarin,” kata K.H. Majid Kamil Maimoen saat dikonfirmasi melalui telepon dari Semarang, Kamis (11/1).
Pernyataan tersebut menganulir keterangan pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz yang menyebutkan bahwa Gus Wafi mendukung pasangan Sudirman Said/Ida Fauziyah.
Gus Kamil menjelaskan bahwa Gus Wafi sebelumnya memang pernah menyatakan mendukung Sudirman Said. Namun, hal itu terjadi sebelum ada kepastian Taj Yasin (Gus Yasin) menjadi calon wakil gubernur mendampingi Ganjar Pranowo.
Setelah KH Maemoen Zubaer merestui pasangan Ganjar/Yasin, seluruh keluarga juga kompak mendukung pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Demokrat.
“Hal tersebut dibuktikan dengan ketidakhadiran Wafi pada pendaftaran Sudirman Said, kemarin sore Wafi di Sarang bersama saya, dia ‘ngimami’ di musalanya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Rembang.
Gus Kamil meminta semua pihak untuk menghormati keputusan keluarga besar KH Maimoen Zubaer untuk mendukung pasangan Ganjar/Yasin.
“Kami anak-anak KH Maimoen Zubaer sudah biasa berbeda pendapat. Akan tetapi, khusus kali ini karena yang maju adik kami sendiri, semua bersatu mendukung. Jika ada yang mengatakan berbeda, itu oknum yang tidak bisa dipercaya,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Sekretaris DPW PPP Jawa Tengah kubu Djan Faridz, Muchlis, menyatakan Gus Wafi mendukung pasangan Sudirman Said/Ida Fauziah.
Pemberitaan tersebut memunculkan opini di tengah masyarakat bahwa keluarga besar KH Maimoen Zubaer berselisih karena beda pilihan dalam Pilgub Jateng 2018. (Ant/SU05)
Ngerrri lihat tingkah laku para politisi….yg bergelar kyai pun tak segan bergandeng tangan dg kelompok penista agama…demi secuil kekuasaan