JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Lingkar Survei Indonesia (LSI ) Denny JA merilis hasil survei mereka terkait dampak kasus berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet terhadap elektabilitas pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2019.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga mengalami penurunan tipis terkait kasus hoaks Ratna tersebut.
Hal itu, kata Ikram, karena saat kejadian Ratna tercatat sebagai salah satu Juru Kampanye Nasional, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
“Makanya kasus hoaks Ratna Sarumpaet merugikan Prabowo-Sandi,” kata Ikrama saat konferensi pers merilis hasil survei dengan judul ‘Hoax dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet’ di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (23/10).
Baca juga: Terungkap, Ratna Sarumpaet Akhirnya Akui Berbohong Soal Penganiayaannya
Berdasarkan hasil survei LSI yang melibatkan 1.200 responden, dengan menggunakan metode multistage random sampling, ditemukan elektabilitas Prabowo-Sandiaga turun 0,6 persen menjadi 28,6 persen di bulan Oktober, dari sebelumnya 29,2 persen di bulan September.
“Sebaliknya, pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin mengalami kenaikan dari 53,2 persen pada September menjadi 57,7 persen Oktober ini,” ungkapnya.
Dalam survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan kuisioner ini terdapat sebanyak 13,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Baca juga: Ratna Sarumpeat Dianiaya Orang Tak Dikenal, Fadli Zon: Jahat dan Biadab Sekali
Ikrama menjelaskan, bahwa kenaikan elektabilitas Jokowi-KH Ma’ruf Amin ini disebabkan oleh pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan (undicided voters), akibat kasus Ratna tersebut mantap memilih Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Survei LSI ini memiliki margin of error sebesar 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 97,2 persen. (ARif R)
Survei dipercaya.. wkwkwk
ABS yg penting rakyat Padi
No.2 mantap
Persetan dgn survey2 bayaran
Hoaxc cuuiiiii