JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Polemik soal larangan takmir Masjid Kauman, Semarang pada calon Presiden nomor urut 01, shalat Jumat di masjid tersebut, terus menggelinding. Walau, takmir masjid sudah klarifikasi bahwa pihaknya tidak melarang Prabowo shalat Jumat di Masjid Kauman.
Menurut pihak takmir, mereka keberatan dengan beredarnya pamflet ajakan di media sosial shalat Jumat bersama Prabowo, serta spanduk selamat datang dan poster capres-cawapres nomor 02 di dekat Masjid Kauman.
Takmir khawatir adanya pamflet ajakan di medsos dan spanduk tersebut membuat masjid seolah menjadi tempat berpolitik
Nusron: Baru Kali Ini Ada Ajakan Shalat Jumat Melalui Pamflet
Menyikapi hal itu, Nusron Wahid lewat keterangan tertulisnya yang dikirim ke media, Jumat (15/2) mengaku heran dengan adanya pamflet ajakan shalat Jumat bersama capres Prabowo tersebut.
“Jujur saja, baru pertama kali saya sebagai umat Islam hidup dalam nuansa Islam sejak kecil di Indonesia, ada ajakan shalat Jumat pakai pamflet, dan ajakan di socmed,” kata politisi Partai Golkar ini.
Menurut Nusron, biasanya ajakan salat Jumat itu cukup dengan mukul beduk atau menghidupkan loudspeaker, dan bacaan tarhim dan azan.
“(Dengan cara itu) orang sudah berbondong-bondong datang ke masjid. Ini karena salatnya lillahi ta’ala. Hanya karena Allah, bukan Linnnas, bukan untuk manusia,” ujarnya.
Saran Nusron Untuk Prabowo Terkait Shalat Jumat
Mantan Ketua Umum Ansor NU ini menyarankan agar Prabowo dan timnya sebaiknya melaksanakan salat saja tanpa harus membuat pamflet yang berisi ajakan beserta foto Prabowo.
Sebab, lanjutnya, Allah SWT menilai seluruh umatnya sama tanpa membedakan jabatan atau profesi jemaah salat Jumat.
“Nggak usah pakai diumumkan dan dipamfletkan. Toh, di mata Allah, semua jemaah dianggap sama. Mau presiden, capres, atau tukang becak, posisinya di masjid juga sama, jemaah. Itu kalau lillahi ta’ala. Tapi, kalau motifnya lain, ya pasti menyalahi langgam, kebiasaan, dan pakem yang ada. Wallahualam,” tuturnya.
Pamflet Ajakan Shalat Jumat Bersama Prabowo di Medsos Telah Dihapus
Sempat jadi polemik, akhirnya diketahui pembuat pamflet ajakan salat Jumat bersama Prabowo bukanlah dilakukan BPN Prabowo-Sandiaga, tapi oleh relawan Milenial Terdepan Prabowo-Sandi (Mantaps) Jawa Tengah.
Sementara itu, Koordinator Nasional Mantaps, Helda Alvi mengaku sebagai pembuat pamflet yang hanya diunggah di akun instagram milik mereka, dan tidak pernah mencetak dan menyebarkannya.
Saat ini, pamflet di akun medsos tersebut telah di hapus dan spanduk selamat datang dan poster capres cawapres nomor 02 di dekat Masjid Kauman telah pun dicabut.