SUKOHARJO, SERUJI.CO.ID – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut dua Sudirman Said banyak menyoroti kondisi kemiskinan di Jawa Tengah. Paparan data kemiskinan menjadi senjata Sudirman Said menyerang calon petahana, Ganjar Pranowo.
Sejak segmen pertama, Sudirman Said telah membeberkan problem-problem kemiskinan di Jawa Tengah yang berimbas pada sektor-sektor lain. Sudirman menyebut di era pemerintahan Ganjar Pranowo, Jawa Tengah justru mengalami kemunduran.
“PAD hanya naik 58 persen, jauh dengan di era Pak Bibit yang bisa naik hingga 122 persen,” ujar Sudirman Said saat debat Kamis malam (03/05) malam.
Kemudian, lanjut dia, 11 juta rakyat Jawa Tengah belum memperoleh jaminan kesehatan. Dan sebanyak 2,2 juta penduduk masih tercatat berada di garis kemiskinan.
“Imbasnya pada angka kesakitan. 3 dari 10 masyarakat Jateng mengeluh kesakitan. Dan lagi masih banyak pengangguran,” ujarnya.
Oleh karenanya, Sudirman dan Ida berkomitmen untuk menciptakan 5 juta lapangan kerja dalam kurun waktu 5 tahun. Hal itu untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.
Sementara calon Gubernur Jateng nomor urut satu Ganjar Pranowo mengklaim bahwa pemerintahan Jateng di eranya sudah dalam track.
“Ada fondasi yang kita pegang yakni pemerintahan yang bersih, mboten ngapusi, mboten korupsi,” beber Ganjar.
Ia menerangkan, kondisi pendidikan dan kesehatan di Jateng semakin membaik di eranya. Pun demikian dengan demokrasi dan partisipasi publik di Jateng.
“Masyarakat mudah menyampaikan komplain, masukan, kritik,” jelas dia. (Vita/Hrn)